Syair – Pengertian, Contoh, Ciri, Struktur, Isi Dan Jenisnya – Dosen pendidikan.Com – Syair merupakan salah satu jenis puisi, kata “ Syair ” berasal dari bahasa Arab syu’ur yang memiliki arti yaitu “ perasaan ”. Untuk Syu’ur ini mulai berkembang menjadi kata Syi’ru yang berarti “ Puisi ” dalam pengertian umum. Syair didalam kesusastraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara umum. Akan tetapi dalam perkembangannya Syair ini telah mengalami perubahan dan medofikasi sehingga syair didesain sesuai dengan keadaan dan situasi yang terjadi.
Syair terkenal sebagai media untuk mengungkapkan isi hati tentang suatu peristiwa, kejadian, seseorang, atau perasaan. Lalu apa itu sebenarnya syair? Apa yang membedakannya dengan karya lainnya? Untuk lebih memahami syair, berikut dipaparkan penjelasan mengenai syair. Mulai dari pengertian syair, ciri-ciri syair, jenis jenis syair, dan contoh dari masing-masing jenis syair tersebut.
Pengertian Syair
Syair adalah salah satu dari jenis jenis puisi lama. Kata syair berasal dari bahasa Arab “syu’ur” yang berarti perasaan, kemudian berkembang menjadi “syi’ru” yang berarti puisi. Syair adalah puisi lama yang masih terikat dengan aturan sajak dan bait.
Menurut KBBI, Pengertian Syair adalah puisi lama yang tiap-tiap baitnya terdiri atas empat larik ( baris ) yang berakhir dengan bunyi yang sama.
Syair Khas Melayu
Jika Anda bertanya siapa penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu, maka dia adalah Hamzah Fansuri. Karya yang sudah dihasilkan antara lain: Perahu, Burung Pingai, Dagang, dan Sidang Fakir.
Dari namanya, orang Melayu mengenali syair seiring dengan penetrasi dan perkembangan ajaran Islam, terutama tasawuf di Indonesia. Bentuk berbahasa Arab yang tercatat paling tua di negeri ini adalah catatan di batu nisan Sultan Malik al-Saleh di Aceh, bertarikh 1297 M. Sedangkan yang berbahasa Melayu yang tertua adalah syair di prasasti Minye Tujoh, Aceh, Indonesia bertarikh 1380 M (781 H). Didalamnya, bahasa Melayu masih bercampur dengan bahasa Sansekerta dan Arab.
Syair diperkirakan menempati posisi kedua setelah pantun. Artinya, bentuk sastra ini sangat populer pada masyarakat Melayu. Dari segi cara penceritaan, ia bisa diklasifikasi menjadi dua, yaitu naratif dan yang non naratif. Berdasarkan isi dan tema, bentuk naratif bisa dibagi kembali menjadi 4 jenis yaitu:
- Romantic, sebagai contoh: Bidasari
- Sejarah, sebagai contoh: Perang Makassar, Perang Banjar
- Keagamaan, sebagai contoh: Nur Muhammad
- Kiasan, sebagai contoh: Ikan Terubuk
Sedangkan syair non-naratif terbagi kembali menjadi tiga jenis, yaitu:
- Agama
- Nasihat
- Di luar tema-tema tersebut.
Sturktur atau Ciri-Ciri Syair
Beberapa ciri-ciri syair yang membedakannya dengan jenis puisi lain adalah:
- Setiap bait pada syair terdiri dari 4 baris
- Tiap baris mengandung 4 kata
- Setiap baris mengandung minimal 8 suku kata
- Sajak pada syair adalah a-a-a-a
- Bahasa pada syair masih berbentuk kiasan
- Syair biasanya berisi tentang suatu cerita yang memuat nasihat
- Semua baris dalam syair merupakan isi, tidak ada sampiran layaknya pada pantun
Isi Syair
Menurut isinya, syair dapat dibagi menjadi lima golongan, sebagai berikut :
Syair Panji
Syair Panji menceritakan tentang keaadaan yang terjadi dalam istana dan keadaan orang-orang yang berasal dari isana. Contoh syair panji adalah Syair Ken Tambuhan yang menceritakan tentang seorang putri bernama Ken Tambuhan yang dijadikan persembahan kepada Sang Ratu Kauripan.
Syair Romantis
Syair Romantis berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat pada cerita alipur laram hikayat, maupun cerita rakyat. Contoh syair romantis yakni Syair Bidasari yang menceritakan tentang seorang putri raja yang telah dibuang ibunya. Setelah beberapa lama ia dicari Putra Bangsawan (saudaranya) untuk bertemu dengan ibunya, Pertemuan pun terjadi dan akhirnya Bidasari memaafkan ibunya, yang telah membuang dirinya.
Syair Kiasan
Syair Kiasan berisi tentang percintaan ikan, burung, bunga atau buah-buahan. Percintaan tersebut merupakan kiasan atau sindiran terhadap peristiwa tertentu. Contoh syair kiasan adalah Syair Burung Pungguk yang isinya menceritakan tentang percintaan yang gagal akibat perbedaan pangkat, atau seperti perumpamaan “seperti pungguk merindukan bulan”
Syair Sejarah
Syair Sejarah adalah syair yang berdasarkan peristiwa sejarah. Sebagian besar syair sejarah berisi tentang peperangan. Contoh syair sejarah adalah Syair Perang Mangkasar (dahulu bernama Syair Sipelman), berisi tentang perang antara orang-orang Makassar dengan Belanda.
Syair Agama
Syair Agama merupakan syair terpenting. Syair agama dibagi menjadi empat yaitu: (a) syair sufi, (b) syair tentang ajaran Islam, (c) syair riwayatcerita nabi, dan (d) syair nasihat.
Jenis-Jenis Dan Contoh Syair
Syair Persahabatan
MASA BERSAMA
Buah Karya: Acep Pranal
Perhatikanlah jika tiada dua burung terbang beriring
Rasakan kepenatan dikala sunyi merebak diri
Seperti apa nuansa diri merajut belukar jiwa
Sebagaimana kita gunakan langkah berbuat silap
Masih mencuat manis angan dan kericuhan masa itu
Dimana kita berkeluh kesah, bercanda gurau berteman
Tatkala khayal berselimut rindu ini bersenyap datang
Masihkah mungkin bersua riang manapak jalanku
Pernah jadi musuh, teman sampai sahabat dalam hari
Merangkul arti mana riak merias diri
Kini waktu seakan menetes meresap hilang
Masa ini tetap tinggal, namun kalbu tak bisa terlupa
Tak mungkin berulang tapi bersemayam dalam hati
Sedih kali ini jadilah memori kebahagiaan akan kebersamaan
Tak kuingat dalam setiap nafas, tapi kupendam sebagai pelangi hidup
Syair Panji
Syair panji merupakan Syair pelipur lara yang bertema kisah pengembaraan dan peperangan, selain itu dalam Syair panji pun terdapat unsur kisah percintaan.
Syair panji yang terkenal ialah Syair Ken Tambunan, Syair Ken Tambunan bercerita tentang kisah percintaan Raden Puspa Kencana yang parasnya seperti Bidadari dengan Ken Tambunan.
Contoh Syair Panji
Jenis syair ini bercerita tentang keadaan, peristiwa dan orang-orang yang ada dalam istana. Berikut disajikan contoh syair panji yaitu Syair Ken Tambuhan. Syair ini menceritakan kehidupan seorang putri cantik yang bernama Ken Tambunan.
Jika tuan menjadi air
Kakang menjadi ikan di pasir
Kata nin tiada kakanda mungkir
Kasih kakang batin dan lahir
Jika tuan menjadi bulan
Kakang menjadi pungguk merawan
Aria ningsun emas tempawan
Janganlah bercerai apalah tuan
Tuan laksana bunga kembang
Kakanda menjadi seekor kumbang
Tuan memberi kakanda bimbang
Tiadalah kasihan tuan akan abang
Jika tuan menjadi kayu rampak
Kakanda menjadi seekor merak
Tiadalah mau kakanda berjarak
Seketika pun tiada dapat bergerak
Syair Romantis
Syair romantis juga berisi cerita pelipur lara yang bertemakan kehidupan para raja, permaisuri dan putri. Syairnya pun banyak yang menceritakan keelokan rupa sang putri.
Contoh syair yang termasuk syair romantis ialah Syair Bidasari, Syair Yatim Nestapa, Syair Abdul Muluk, Syair Sinyor Kosta dan Syair Tajul Muluk.
Contoh Syair Romantis
Syair ini berisi kisah-kisah percintaan dan kasih sayang, dapat juga merupakan kisah cerita rakyat atau hikayat.
wahai kau bidadari
bidadari dalam mimpi
bidadari dambaan hati
lama nian kau kunanti
bukan hanya sekedar cinta
bukan pula karna harta
dan bukan untuk nafsu buta
tapi kau untuk ke surga
bidadari pujaanku
kaulah tulang rusukku
pesonamu laksana peluru
menghujam ke dalam kalbu
kau layaknya penerang
hadir di tengah perang
syukur selalu tak pernah lekang
atas engkau dinda sayang
terimakasih teruntuk adinda
terimaku apa adanya
tiada harta tiada tahta
hanya ada rasa cinta
janjiku pada Tuhan
tuk hilangkan susah di badan
lenyapkan duka pikiran
dalam hidupmu bidadari impian
Syair Kiasan
Syair kiasan merupakan syair percintaan antara ikan, burung, bunga atau buah-buahan. Syair ini disebut juga syair binatang dan bunga-bungaan. Isinya merupakan sindirian atau kiasan terhadap suatu peristiwa.
Misalnya Syair Ikan Terubuk merupakan sayir sindiran bagi anak Raja Melaka yang meminang Putri Siak. Contoh syair ini ialah Syair Burung Pungguk, Syair Kumbang dan Melati, Syair Nyamuk dan Lalat, Syair Buah-buahan.
Contoh Syair Kiasan
Kunci utama dalam syair ini adalah digunakannya kiasan. Kiasan pada syair ini digunakan sebagai sindiran atas peristiwa atau kejadian tertentu. Kiasan yang digunakan biasanya memakai perandaian objek tertentu seperti hewan, bunga, atau buah.
Aku hanya bunga biasa
tak seindah mawar
yang merah merona
dan slalu dipuja-puja
Aku hanya bunga pinggiran
tak sesuci melati
yang putih nan bersih
dan slalu dibanggakan
Aku hanya bunga biasa
kumbang pun tak mau melirikku
burung pun enggan denganku
lebah pun serasa tak tahu aku ada
Aku memang tak punya intan
emas tak pernah ku genggam
berlian tak pernah hiasiku
hanya rasa ini di dalam hati
Cinta ku tak bisa kularang
rasaku tak bisa kutolak
anugerah ini akan slalu ada
meski hanya sebelah saja
Kau insan yang sempurna
tiada cacat tiada luka
semua sungguh sempurna
tak pernah luput pandangku untukmu
Cinta ini bukan ‘tuk dinyatakan
tiada daya kekuatan keberanian
upaya pun sungguh tak terasa pantas
karna ku hanya pungguk rindukan bulan
Syair Sejarah
Syair sejarah merupakan Syair yang berdasarkan pada cerita sejarah, seperti peperangan. Misalnya Syair Perang Mengkasar, mengenai perang yang terjadi di Mengkasar tahun 1668-1669, Syair Kaliwungu mengenai perang di Semarang tahun 1763, Syair Perang Palembang mengenai penyerangan Belanda atas Kota Palembang pada tahun 1819-1821.
Contoh Syair Sejarah
Sesuai dengan namanya, syair sejarah dibuat berdasarkan suatu peristiwa, tokoh, atau tempat-tempat bersejarah. Berikut adalah contoh syair sejarah mengenai legenda yang terdapat di Negaradipa:
Bermula kalam kami tuliskan
Segenap pikiran dicurahkan
Untuk menyusun syair kesejarahan
Merangkai kejadian secara berurutan
Adapun nama syair yang dituliskan
Kerajaan Negaradipa di Kalimantan Selatan
Sebagai bahan pengetahuan
Untuk Saudara, Kawan sekalian
Walaupun bukti sejarah Kalimantan Selatan
Tidak berupa benda bertuliskan
Namun bekas kerajaan dapat dibuktikan
Menurut penelitian para sejarawan
Bekas kerajaan yang dapat disebutkan
Seperti Candi Agung bukti peninggalan
Letaknya di Amuntai sudah dipastikan
Pemugarannya pun sudah dilakukan
Syair Agama
Syair agama mulai dikenal di Indonesia ketika bersamaan masuknya agama Islam. Terdapat beberapa jenis syair agama, yaitu syair sufi, syair ajaran Islam, syair cerita nabi, dan syair nasihat.
Contoh Syair Agama:
Dengarkanlah wahai kawan sejati,
Syair sederhana dari lubuk hati,
Tentang hidup dunia fana ini,
Tentang kerikil yang kena dihadapi,
Hidup sementara hanyalah untuk beribadat,
Bukan mengumpat bukan maksiat,
Janganlah terbuai godaan syahwat,
Hingga ibadah kena terlewat,
Janganlah lalai akan sholat,
Janganlah kikir akan zakat,
Kenalah kita perbanyak sholawat,
Guna bekal kelak di akhirat,
Tuhan tak pernah lupa,
Tuhan pun tak pernah memalingkan kita,
Sebab Tuhan selalu bersama kita,
Tapi kita selalu lupa pada-Nya,
Kemanakah kita di waktu bahagia,
Memilih sesama meluapkan suka,
Kemanakah kita di kala lara,
Teringat Tuhan mengeluh duka,
Cobalah tuk selalu ingat pada Illahi,
Berdoa dan berserah diri,
Baik suka duka dalam diri,
Ya Allah ya Tuhan kami,
Seringkanlah kita memohon ampun,
Agar jiwa laksana embun,
Janganlah sampai nanti tertegun,
Saat nyawa lepas dari ubun-ubun,
Syair Ibu
Ibu
Oleh Abraham Farrendy
Masih ku rasakan kasihmu
Yang sejak dulu membesarkanku
Yang mengampuni segala dosaku
Yang luruh di pangkuanmu
Sungguh luas lautan hatimu
Tempat cita-ku kan berlabuh
Dibimbing oleh kasih tulusmu
Semoga Tuhan slalu memberkatimu
Syair Panji
(Syair Abdul Muluk)
Berhentilah kisah raja Hindustan,
Tersebutlah pula suatu perkataan
Abdul Hamit syah padaku sultan,
Duduklah baginda bersuka-sukaan.
Abdul Muluk putra baginda,
Besarlah sudah bangsawan muda,
Cantik majelis usulnya syahdam
Tiga belas tahun umurnya ada.
Paras elok amat sempurna,
Petah menjelis bijak laksana,
Memberi hati bimbang gulana,
Kasih kepadanya mulya dan hina
Demikianlah pembahasan mengenai Syair – Pengertian, Contoh, Ciri, Struktur Dan Isinya semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.