Suhu adalah besaran termodinamika yang menunjukkan besarnya energi kinetik translasi rata-rata molekul dalam sistem gas, suhu diukur dengan menggunakan termometer. Suhu didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panas dinginnya suatu benda atau sistem. Suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul-molekul suatu benda. Sebagai contoh ketika kita memenaskan sebatang besi, besi akan memuai, begitu pula ketika zat cair. Ketika kita mendinginkan air sampai suhu di bawah nol, air tersebut berubah menjadi es.
Sifat-sifat benda yang bias berubah akibatnya adanya perubahan suhu disebut sifat termometrik. Dengan demikian sifat termometrik menunjukkan adanya perubahan suatu benda. Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukut suhu sebuah benda. Berbagai jenis termometer dibuat berdasarkan pada beberapa sifat termometrik zat seperti pemuaian zat padat, pemuai angas, tekanan zat cair, tekanan udara, regangan zat padat, hambatan zat terhadap arus listrik, dan intensitas cahaya atau radiasi benda.
Termodinamika berkaitan dengan system yang berada dalam keseimbangan termodinamik. Suatu sistem dikatakan telah mencapai suatu tingkat keadaan kesetimbangan termodinamik apabila tidak memungkinkan lagi untuk mengubah tingkat keadaannya secara spontan. Sifat sistem ini, hanya apabila suatu system berada dalam kesetimbangan termodinamik karena sifat ini akan berlaku pada system secara keseluruhan.
Setiap perubahan tingkat keadaan sistem tersebut, akan mengarah keberalihnya system dari kesetimbangan termodinamik, yang akan menyebabkan kesulitan dalam memerikan tingkat keadaan bagian dalam (interior) sistem ini sedemikian kecilnya (infinitesimal). Apabila suatu system mengalami proses kuasi-kesetimbangan, setiap tingkat keadaan berikutnya yang melaluinya sistem lewat akan dianggap berada dalam kesetimbangan, dan potensial termodinamik sistem dan potensial sekelilingnya akan sama (Kronig, 1959).
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu sebuah benda. Berbagai jenis termometer dibuat berdasarkan pada beberapa sifat termometrik zat seperti pemuaian zat padat, pemuaian zat cair, pemuaian gas, tekanan zat cair, tekanan udara, regangan zat padat, hambatan zat terhadap arus listrik, dan intensitas cahaya (radiasi benda).
Pembuatan skala pada termometer memerlukan dua titk referensi. Titik pertama dipilih titik beku, yaitu suhu campuran antara es dan air pada tekanan normal. Ini terjadi pada saat air mulai membeku. Titik beku yang dipilih adalah titik didih yaitu suhu ketika air mendidih pada tekanan normal. Kedua titik referensi tersebut sering disebut titik tetap atas dan titik tetap bawah. Tiga macam skala yang biasa digunakan dalam pengukuran suhu, yaitu skala celcius, skala fahrenheit, dan skala kelvin.
Skala Fahrenheit didasarkan pada titik beku 320F dan titik didih 2120F. Dengan demikian dalam jangkauan antara titik beku dan titik didih ini terdapat 180 bagian, dimana setiap bagian (skala) menunjukkan satu derajat. Oleh karena itu, satu derajat Fahrenheit adalah 1/180 kali perubahan suhu antara titik beku dan titik didih.
Skala Celcius didasarkan pada titik beku 00X dan titik didih 1000C. Dengan demikian, terdapat 100 bagian (skala) dalam daerah antara kedua titik referensi ini. Oleh karena itu, satu derajat Celcius adalah 1/100 kali perubahan suhu antara suhu titik beku dan titik didih.
Skala Kelvin, berbeda dengan dua skala yang lain, didasarkan pada suhu terendah yang mungkin, yaitu -2730C. Oleh karena itu, skala nol pada skala Kelvin sama dengan -2730C. Biasanya, skala Kelvin disebut sebagai skala mutlak (absolut) atau skala termodinamik. Satuan Kelvin inilah yang digunakan sebagai satuan SI untuk suhu. Untuk mengubah satuan suhu dari skala Celcius ke skala Kelvin atau sebaliknya tentu saja sangat mudah, yaitu hanya dengan menambahkan 273 pada skala Celcius
K = C + 273
Keterangan:
K = Suhu pada skala Kelvin
C = Suhu pada skala Celcius
Jika temperatur diukur dengan beberapa termometer, dan jika setiap termometer menggunakan zat termometrik yang berbeda, pembacaan termometer itu kelihatannya akan identik hanya pada satu titik tetap. Ini karena dalam menerka suatu termometer dianggap bahwa sifat termometriknya berubah terhadap temperatur dalam pola yang linear. Hubungan linear demikian hanya berlaku sebagai pendekatan pertama, sifat termometrik setiap zat biasanya berubah terhadap temperatur dalam karakteristik dan caranya sendiri.
Oleh karena itu, temperatur yang diukur oleh termometer yang berbeda tidak dapat diharapkan benar-benar berimpit kecuali pada satu titik tetap. Temperatur termodinamik (temperatur mutlak) haruslah tak tergantung pada sifat-sifat sistem tertentu dan temperatur ini didasarkan pada hukum termodinamik kedua. Skala gas ideal menunjukkan temperatur yang berimpit dengan termodinamik (Adam Page, 1949).
Adapun dasar dari pada termometri yaitu pengukuran suhu adalah hukum termodinamika ke nol, yang menyatakan bahwa dua benda yang masing-masing dalam keadaan setimbang termis dengan benda yang ketiga, adalah dalam keadaan setimbang termis satu sama lain. Yang dimaksud setimbang termis ialah tidak terjadinya perubahan keadaan fisis bilamana disinggungkan atau disentuhkan atau ditempelkan satu sama lain. Dengan menyatakan kesetimbangan termis sebagai kesamaan suhu, hukum termodinamika ke nol tidak lain menyatakan bahwa dua benda yang suhunya sama dengan suhu benda ketiga, suhunya adalah sama satu sama lain, sehingga jika benda yang suhunya sama harus terbuktikan sama oleh termometer itu (Walton, 1998).
Konversi Suhu
alam fisika, terdapat empat macam skala yang biasa digunakan dalam pengukuran suhu, yaitu skala Celcius, Fahrenheit, Kelvin, dan Reamur. Berikut ini penjelasan tentang keempat skala termometer tersebut.
-
Skala Celcius
Pada skala Celcius, titik tetap bawah ditandai dengan angka dan titik tetap atas ditandai dengan angka . Skala ini diajukan oleh Anders Celcius (1701-1744) dengan menetapkan titik lebur es sebagai titik tetap bawah dan titik didih air sebagai titik tetap atas.
-
Skala Fahrenheit
Skala Fahrenheit diajukan oleh fisikawan Jerman, Daniel Gabriel Fahrenheit (1686-1736). Pada skala Fahrenheit, titik tetap bawah ditandai dengan angka dan titik tetap atas ditandai dengan . Fahrenheit meneapkan titik tetap atas dan titik tetap bawah berdasarkan titik beku dan titik didih air murni pada tekanan 1 atm.
-
Skala Kelvin
Skala Kelvin diajukan oleh fisikawan Inggris, Lord William Thomson Kelvin (1824-1907). Pada skala Kelvin, titik tetap bawah ditandai dengan angka 273 K dan titik tetap atas ditandai dengan angka 373 K. Pengukuran suhu dalam skala Kelvin berdasarkan pada suhu mutlak nol.
Suhu nol mutlak adalah suhu terendah yang mungkin terjadi pada suatu benda. Berdasarkan kesepakatan internasional, nol mutlak didefinisikan sebagai suhu terendah pada skala Kelvin yang ditandai dengan 0 K yang setara dengan.
-
Skala Reamur
Pada skala Reamur, titik tetap bawah ditandai dengan angka dan titik tetap bawah ditandai dengan angka.
Rumus Konversi Suhu
Berikut ini terdapat beberapa rumus konversi suhu, terdiri atas:
-
Konversi suhu dari fahreinheit ke celcius
Rumus yang digunakan yaitu :
Contoh:
Misalnya diketahui suhu dalam fahreinheit ialah 86°F, maka suhu dalam celcius yaitu:
-
Konversi suhu dari fahreinheit ke reamur
Rumus yang digunakan yaitu :
Contoh:
Misalnya diketahui suhu dalam fahreinheit ialah 86°F, maka suhu dalam reamur yaitu:
-
Konversi suhu dari fahreinheit ke kelvin
Rumus yang digunakan yaitu :
Contoh:
Misalnya diketahui suhu dalam fahreinheit ialah 86°F, maka suhu dalam fahreinheit yaitu:
-
Konversi suhu dari celcius ke reamur
Rumus yang digunakan yaitu :
Contoh:
Misalnya diketahui suhu dalam celcius ialah 32°C, maka suhu dalam reamur yaitu:
-
Konversi suhu dari celcius ke fahreineit
Rumus yang digunakan yaitu:
Contoh:
Misalnya diketahui suhu dalam celcius ialah 32°C, maka suhu dalam fahreinheit yaitu:
-
Konversi suhu dari celcius ke kelvin
Rumus yang digunakan yaitu:
K = °C + 273
Contoh:
Misalnya diketahui suhu dalam celcius ialah 32°C, maka suhu dalam kelvin yaitu:
K = 32°C + 273 = 305 K
-
Konversi suhu dari reamur ke celcius
Rumus yang digunakan yaitu:
Contoh:
Misalnya diketahui suhu dalam reamur ialah 32°R, maka suhu dalam celcius yaitu:
-
Konversi suhu dari reamur ke fahreinheit
Rumus yang digunakan yaitu:
Contoh:
Misalnya diketahui suhu dalam reamur ialah 32°R, maka suhu dalam fahreinheit yaitu:
-
Konversi suhu dari reamur ke kelvin
Rumus yang digunakan yaitu:
Contoh:
Misalnya diketahui suhu dalam reamur ialah 32°R, maka suhu dalam kelvin yaitu:
-
Konversi suhu dari kelvin ke celcius
Rumus yang digunakan yaitu:
C = K – 273
Contoh:
Misalnya diketahui suhu dalam kelvin yaitu 300°K, maka suhu dalam celcius yaitu:
C = 300 – 273 = 27°C
-
Konversi suhu dari kelvin ke reamur
Rumus yang digunakan yaitu:
Contoh:
Misalnya diketahui suhu dalalm kelvin yaitu 300°K, maka suhu dalam reamur yaitu:
-
Konversi suhu dari kelvin ke fahreiheit
Rumus yang digunakan yaitu:
Contoh:
Misalnya diketahui suhu dalam kelvin yaitu 300°K, maka suhu dalam fahreinheit yaitu:
Demikianlah pembahasan mengenai Rumus Konversi Suhu – Pengertian Beserta Contohnya Lengkap semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂
Baca Juga Artikel Lainnya:
- Asam Asetat – Pengertian, Rumus, Reaksi, Bahaya, Sifat Dan Penggunaannya
- Amonia – Pengertian, Rumus, Proses, Sifat, Dampak dan Cara
- Glukosa – Pengertian, Rumus, Fungsi, Struktur dan Metabolisme
- Asam Sulfat – Pengertian, Sifat, Rumus, Bahaya dan Proses
- Stainless Steel Adalah
- Karbit – Pengertian, Manfaat, Rumus, Proses Produksi, Reaksi Dan Gambarnya