Pengertian Wiraswasta
Istilah Wiraswasta sering kita dengar dalam dunia usaha, kerap kali di gunakan sebagai sebutan untuk salah satu profesi seseorang. Kata lainnya yang juga memiliki arti serupa sering kita dengar juga yakni Wirausaha, hanya dengan mendengarnya saja tentu kita sebetulnya sudah bisa menyimpulkan apa arti dari kedua istilah tersebut.
Jika di artikan Wiraswasta adalah hasil penggabungan dari dua kata “wira” dan “swasta”. Wira artinya berani, sedangkan swasta berarti berdiri sendiri. Yang dalam dunia bisnis dapat kita simpulkan, mendirikan usaha sendiri. Pelaku wiraswasta inilah yang biasa di sebut dengan seorang pengusaha atau enterpreneur.
Wiraswasta adalah salah satu profesi yang banyak orang dambakan, pasalnya pekerjaan yang satu ini relatif banyak memiliki kelebihan di bandingkan profesi lain. Salah satunya dalam hal dapat lebih fleksibel mengatur waktu untuk menjalankannya. Tentu saja, karena kita sendirilah sebagai bos alias pemilik usahanya.
Baca Juga : Kerjasama Adalah
Pengertian Wiraswasta Menurut Para Ahli
Berikut ini terdapat beberapa wiraswasta menurut para ahli, terdiri atas:
-
Menurut Sumahawijaya (1980)
Wiraswasta memuat sifat keberanian, keutamaan, keteladanan, dan semangat yang bersumber dari kekuatan sendiri.
-
Menurut Suryo (1986)
Mengatakan bahwa secara definitif wiraswastawan adalah orang yang memiliki sifat mandiri, berpandangan jauh, kreatif, inovatif, tangguh dan berani menanggung resiko dalam pengelolaan usaha dan kegiatan yang mendatangkan.
-
Menurut Suhadi (1985)
Mengemukakan bahwa wiraswasta memuat sejumlah karakteristik seperti percaya pada kemampuan diri sendiri, berpandangan luas jauh ke depan, mempunyai keuletan mental, lincah dalam berusaha.
Ciri-Ciri Seorang Wiraswastawan
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri seorang wiraswastawan, terdiri atas:
-
Mempunyai Visi
Para wiraswasta sebagai pemimpin usaha harus mempunyai visi, pandangan jauh ke depan sebagai sasaran yang akan dituju dalam perjuangannya meraih kesuksesan. Visi tersebut biasanya bermula dari suatu cita-cita atau gagasan sederhana yang harus diwujudkan menjadi kenyataan, melalui suatu proses dengan segala liku-liku, kerja keras, berpikir cerdas, tantangan, risiko, dan sebagainya.
Baca Juga : Tujuan UMKM : Jenis, Ciri, Kriteria, Karakteristik dan Pengertian
-
Kreatif dan Inovatif
Para wiraswasta harus selalu kreatif, inovatif, peniru (imitator) sehingga akan selalu mempunyai gagasan atau ide dan kombinasi-kombinasi baru, baik dalam bentuk produk, jasa, proses, pola, cara, dan sebagainya, untuk selalu memajukan bisnisnya. Tanpa gagasan-gagasan dan ide-ide baru, bisnisnya akan ketinggalan, karena konsumen selalu menuntut hal-hal yang baru.
-
Mampu melihat dan mewujudkan Peluang
Peluang selalu menjadi sasaran utama para wiraswasta karena melalui peluang itulah ia bisa menjalankan usahanya dengan cara menciptakan pasar atau mengisi pasar.
-
Membawa usaha kearah Kemajuan
Seorang wiraswasta selalu bepikir bagaimana memajukan dan membesarkan usaha yang ada, semakin besar dan maju usaha yang mereka jalankan akan semakin besar keuntungan yang diperoleh.
-
Orientasi pada kepuasan konsumen atau pelanggan
Wiraswasta sadar bahwa pemasukan uangnya berasal dari konsumen atau pelanggan yang membeli barang atau jasanya. Kepuasan para pelanggan ini harus selalu dijaga agar mereka tidak lari pada pesaingnya. Kalau para pelanggan sudah lari ke pesaingnya, akan sulit untuk meraih mereka kembali, hingga bisnisnya akan mengecil atau malah merugi dan akhirnya bangkrut. Dengan prinsip inilah seorang wiraswasta tidak akan pernah menipu dan mengecewakan pelanggannya.
-
Berani menerima tantangan ketidakpastian
Salah satu masalah yang harus dihadapi secara sadar oleh para wiraswasta adalah adanya ketidakpastian dalam bentuk apapun. Wiraswasta akan menghadapi semua ketidakpastian itu dengan sadar dan bertanggung jawab, karena dalam bisnis hanya ada dua pilihan: untung atau rugi. Rugi inilah yang merupakan salah satu perwujudan dari ketidakpastian.
-
Berjiwa kompetisi
Wiraswasta sadar bahwa usaha atau bisnisnya tidak sendiri. Ada pihak lain juga yang berbisnis. Kalau bisnisnya sejenis, tentu akan menjadi pesaing. Di sinilah seorang wiraswasta harus mampu berkompetisi dengan selalu menjual produk atau layanan yang terbaik bagi pelanggannya untuk menjaga kelangsungan usahanya. Seorang wiraswasta hendaknya mau dan mampu berkompetisi dalam batas-batas aturan hukum dan etika bisnis.
Baca Juga : Pengertian Kewirausahaan Menurut Para Ahli
-
Cepat dalam mengambil keputusan
Wiraswasta sadar bahwa kehidupan ini penuh dengan dinamika. Setiap saat segalanya akan berubah. Perubahan-perubahan ini harus disikapi dengan keputusan-keputusan yang tepat dan cepat.
Berjiwa sosial dengan menjadi dermawan (phylantrophis) dan berjiwa altruis. Banyak wiraswasta sukses dan kaya, tetapi mereka sadar bahwa kekayaan dan uangnya tidak dibawa mati. Oleh karena itu, sebagian kekayaannya disumbangkan untuk tujuan-tujuan sosial dan kemanusiaan karena sadar bahwa kekayaannya itu berasal dari orang lain (stakeholder) melalui hasil usaha atau bisnisnya.
Jenis-Jenis Wiraswasta
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis wiraswasta, terdiri atas:
1. Intrapreneur (Intrapreneur skill: Mempengaruhi, mengajak, dan memimpin)
Seorang intrapreneur akan tetap dalam perusahaan, bukan sebagai pegawai tapi sebagai konsultan, sales person berdasarkan komisi, atau pemilik sebagian saham perusahaan. Bagi mereka yang menyukai perusahaan atau permainan dalam tim, ini adalah pilihan ideal, diantaranya menjadi:
- Agen asuransi yang mendapatkan bisnis residual.
- Agen sekuritas mendapatkan penjualan residual.
- Pemasar jaringan mendapatkan komisi residual.
- Manajer korporat mendapatkan opsi saham.
2. Exrapreneur (Exrapreneur skill: Kreatif dan menghibur)
- Penulis lagu mendapatkan royalty dari lagu-lagu yang diciptanya.
- Aktor mendapatkan bagian dari akting.
- Game designer mendapatkan royalti.
- Penemu mendapatkan royalti.
- Pembantu para selebriti mendapatkan persentase keuntungan.
3. Infopreneur (Infopreneur skill: Mengorganisasi, menata, menyederhanakan, mengajar, dan lainnya)
Seorang infopreneur adalah mereka yang mendapatkan uang dari menjual informasi. Produk utama mereka adalah data, pengetahuan, keahlian, atau informasi khusus. Di sini, mereka mengubah ide, pengetahuan, dan pengalaman menjadi uang kontan.
Pengarang buku bisa mendapatkan royalty dari buku-buku yang ditulisnya, konsultan marketing mendapatkan persentase tertentu dari laba atau penghasilan, pemilik waralaba mendapatkan biaya franchise, pencipta software mendapatkan royalti, penyedia isi internet mendapat penghasilan dari iklan dan royalti.
4. Autopreneur (Autopreneur skill: menganalisis, melihat nilai tersembunyi, menanamkan modal)
Sebagai contoh:
- Pengusaha mendapatkan profit bisnis.
- Orang yang menambung mendapatkan bunga bank.
- Investor mendapatkan deviden, bunga, dan apresiasi.
- Pemegang serifikat hak gadai mendapatkan penalti bunga.
- Pemilik mailing list mendapatkan ongkos sewa situs.
- Mitra kerja mendapatkan laba.
- Pemilik real estate bisa mendapatkan laba cash flow.
Contoh Wiraswasta
Berikut ini terdapat beberapa contoh usaha wiraswasta, terdiri atas:
-
Menjual Jasa
Ada beberapa jenis jasa yang banyak dicari oleh konsumen, baik secara online maupun offline. Berikut ini adalah beberapa contoh usaha jasa yang banyak ditawarkan oleh pelaku wiraswasta:
- Jasa laundry
- Jasa mencuci mobil/ motor
- Jasa menulis artikel
- Jasa membuat video
- Jasa edit gambar
- Dan lain-lain
Baca Juga : Penjelasan Tahap-Tahap Dalam Kewirausahaan Menurut Para Ahli
-
Menjual Barang
Para pelaku wiraswasta umumnya melakukan kegiatan berniaga atau menjual suatu barang tertentu kepada konsumen. Beberapa contoh usaha niaga diantaranya:
- Menjual produk makanan
- Menjual produk suplemen
- Menjual produk meubel
- Menjual produk kebutuhan rumah tangga
- Dan lain-lain
Demikianlah pembahasan mengenai Wiraswasta adalah – Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri, Jenis dan Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂