E-Learning – Pengertian Menurut Para Ahli, Kerangka, Manfaat, Jenis, Proses, Kelebihan & Kekurangan – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai E-Learning yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian menurut para ahli, kerangka, manfaat, jenis, proses, kelebihan dan kekurangan, nah agar lebih dapat memahami dan dimengerti simak ulasannya dibawah ini.
Pengertian E-Learning
Sistem pembelajaran elektronik atau (Electronic learning disingkat E-learning) dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan berupa website yang dapat diakses di mana saja.E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Dengan e-learning, peserta didik (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Data Mining
Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system).LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi internet sehingga dapat diakses dari manapun selama tersedia akses ke internet.
Untuk mahasiswa Teknologi Pendidikan E-learning bukanlah hal baru, karena sudah ada beberapa mata kuliah yang pernah menggunakan dan memanfaatkan E-learning, seperti misalnya Edmodo.
Berikut ini terdapat beberapa pengertian e-learning menurut para ahli, terdiri atas:
-
Darin E. Hartley tahun 2001
E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.
-
Matthew Comerchero
E-learning adalah sarana pendidikan yang mencakup motivasi diri sendiri, komunikasi, efisiensi dan teknologi.
-
Novi Hidayati, 2010
E-Learning adalah konsep pendidikan yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam proses belajar mengajar.
-
Gilbert & Jones (2001)
E-learning merupakan pengiriman materi pembelajaran melalui suatu media elektronik seperti internet, intranet atau extranet, satelit broadcast, audio/video tape, interactive TV, CD-ROM, dan Computer Based Training (CBT).
-
The Australian National Training Authority (2003)
yakni mengatakan E-learning meliputi aplikasi dan proses yang menggunakan berbagai media elektronik seperti internet, intranet/extranet, satelit broadcast, audio/video tape, interactive TV, CD-ROM guna mengirimkan materi pembelajaran secara lebih fleksibel.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Assessment Adalah
-
The ILRT of Bristol University (2005)
E-learning sebagai penggunaan teknologi elektronik untuk mengirim, mendukung, dan meningkatkan pengajaran, pembelajaran dan penilaian.
-
Udan dan Weggen (2000)
E-learning adalah bagian dari pembelajaran jarak jauh sedangkan pembelajaran online adalah bagian dari E-learning.
-
Rosenberg (2001)
E-learning sebagai pemanfaatan teknologi internet untuk mendistribusikan materi pembelajaran, sehingga siswa dapat mengakses darimana saja.
Kerangka E-Learning
Badrul Khan (2005) menjelaskan bahwa terdapat delapan dimensi untuk mengembangkan e-learning dengan masing-masing dimensi saling terkait dan saling berpengaruh sebagai suatu system. Diantaranya sebagai berikut:
-
Institusional (Penyelenggara)
Adanya unsur penyelenggara yang mengelola masalah akademik, administrasi, dan layanan kepada peserta didik.
-
Manajemen
Adanya unsur pengelolaan yang terkait dengan pengelolaan pembelajaran dan distribusi informasi kepada peserta didik.
-
Teknologi
Adanya infrastruktur untuk mendukung sistem penyelenggaraan E-learning.Hal ini meliputi perencanaan dan penyiapan infrastruktur hadware dan software seperti internet, LAN, WAN, koneksi, bandwidth computer, server, software, dan lain-lain).Ini sangat penting, karena jika tidak ada teknologi yang mendukung maka E-learning tidak bisa berjalan.
-
Pedagogik
Adanya unsur proses belajar dan mengajar yang meliputi apa yang dipelajari, apa tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, siapa yang belajar, bagaimana desain, metode, dan strategi pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan.
-
Etika
Adanya etika penyelenggaraan e-Learning, seperti masalah hak cipta, hak kekayaan intelektual, aturan main yang berlaku khusus (seperti sistem evaluasi, kebijakan khusus, dan lain-lain).
-
Desain Tampilan
Desain tampilan yang meliputi tampilan situs, isi, navigasi, aksesibilitas, interaktifitas, kecepatan, dan lainnya. Desain tampilan harus menarik, agar dapat memberikan kesan nyaman kepada peserta didik. Sehingga peserta didik akan semakin semangat dalam mengikuti pembelajaran.
-
Sumber Daya Pendukung
Sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung proses e-lerarning. Tidak hanya sumber daya alat dan bahan, tetapi juga meliputi sumber daya manusianya, terutama pengajar yang harus terampil, minimal dapat mengoprasikan komputer dengan baik dan benar.
-
Evalusai
Untuk melihat keberhasilan penyelenggaraan E-learning maka perlu dilakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan pembelajaran maupun penyelenggaraan e-learning.Sehingga untuk kedepannya dapat memperbaikai kesalahan ataupun kekurangan yang sudah ada.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : “Kecerdasan Buatan ( Artificial Intelegence ) Pengertian & Menurut Para Ahli Serta ( Tujuan – Kelebihan – Kerugian – Contoh )
Manfaat E-learning
Ada beberapa manfaat yang akan didapat dari penggunaan E-learning, yaitu sebagai berikut :
- Penggunaan E-learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar dapat meningkatkan daya serap peserta didik atas materi yang diajarkan.
- Meningkatkan partisipasi aktif dari peserta didik. Sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak monoton.
- Meningkatkan kemampuan belajar mandiri peserta didik. Sehingga peserta didik tidak selalu bergatung kepada temannya.
- Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan. Dimana materi yang bisa diberikan oleh pendidik akan meningkat kualitasnya karena bisa mengambil dari berbagai sumber yang ada.
- Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan.
Jenis Aplikasi E-Learning
Berdasarkan teknologi yang digunakan, elearning dibagi atas basis teknologi yaitu (Novi Hidayati, 2010) :
- Computer Based Training (CBT)
Era dimana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standalone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi berupa materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (video dan audio) dalam format MOV, MPEG-1 atau AVI. Perusahaan perangkat lunak Asymstrix (sekarang bernama Clickllearn) mengeluarkan tool pengembangan bernama Toolbook sedangkan Macromedia juga mengembangkan perangkat lunak bernama Authorware. Dengan menggunakan tools yang disediakan maka pengguna mempunyai kesempatan untuk mencoba soal-soal latihan tanpa batasan jumlah dan tingkat kesulitannya Namun, pada e-learning dengan konsep ini, komunikasi yang terjadi hanya satu arah.
- LMS (LearningManagement System)
Seiring dengan perkembangan teknologi internet di dunia, masyarakat dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang cepat diperoleh menjadi mutlak, dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Disinilah muncul sebuah Learning Management System atau biasa disingkat dengan LMS. Perkembangan LMS yang semakin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang ada dengan suatu standard. Standard yang muncul misalnya adalah standard yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Committee), IMS, IEEE LOM, ARIADNE, dsb. Contoh aplikasi ini adalah Atutor.
Pada aplikasi ini terdapat fasilitas penulisan materi, upload materi, penugasan, pembuatan bank soal, pengujian dan penilaian serta fasilitas komunikasi antar pengguna yaitu chatting, forum dan blog, dan dapat juga ditambahkan modul menarik lainnya seperti kalender dan photoalbum.
- Aplikasi e-learning berbasis web
Perkembangan LMS menuju ke aplikasi e-learning berbasis Web secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs portal yang pada saat ini boleh dikata menjadi barometer situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar dunia. Isi juga semakin kaya dengan berpaduan multimedia, video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standard, berukuran kecil dan stabil.
Contoh aplikasi ini adalah Dokeos. Dokeos merupakan free software yang di release oleh GNU GPL dan pengembangannya didukung oleh dunia internasional. Sistem operasinya bersertifikasi yang bisa digunakan sebagai konten dari sistem managemen untuk pendidikan. Kontennya meliputi distribusi bahan pelajaran, kalender, progres pembelajaran, percakapan melalui text/audio maupun video, administrasi test, dan menyimpan catatan. Tujuan utama dari dokeos adalah menjadi sistem yang userfriendly dan flexibel serta mudah dipakai.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : 24 Pengertian Media Menurut Para Ahli
Proses Pengembangan E-learning
Untuk mengembangkan program e-learning ada beberapa tahapan, dimulai dengan:
-
Analisis Kebutuhan
Tujuan yang diharapkan dicapai oleh suatu lembaga atau organisasi. Contoh: Dosen menerapkan teknologi e-learning. Pada akhir semester prestasi mahasiswa kurang menggembirakan sehingga pimpinan mengambil keputusan bahwa e-learning diganti dengan tatap muka karena e-learning tidak cocok dengan gaya belajar mahasiswa yang bersangkutan. Padahal apabila dianalisis, mahasiswa sangat antusias. Pada kasus ini problem bukan terletak dari pada motivasi menurun atau e-learning kurang tepat, tetapi karena program e-learning tidak terakses disebabkan padatnya jaringan.
-
Mendeskripsikan tingkat kinerja/kompetensi yang ingin dicapai
Deskripsi ini diperlukan untuk menetapkan materi pembelajaran, yang harus dipelajari sehingga dipersiapkan dengan baik. Langkah ini berarti memilih materi serta pengalaman belajar yang sesuai untuk mendukung pencapaian kompetensi.
-
Menetapkan metode dan media pembelajaran
Berbagai metode serta media yang biasa digunakan dikelas tatap muka kemungkinan dapat diterapkan juga pada kelas online.
-
Menentukan jenis evaluasi untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran
Untuk mengukur keberhasilan pembelajaran, evaluasi berupa balikan atau revisi tugas-tugas. Oleh karena itu pendekatan e-learning berupa pembelajaran mandiri, maka pembelajar harus mengevaluasi diri sendiri sehingga mengetahui tingkat keberhasilannya.
Kelebihan dan Kekurangan E-Learning
Berikut ini kelebihan dan kekurangan E-Learning sebagai berikut:
1. Kelebihan E-Learning
Pertama-tama kita bahasa dulu apa kelebih dari E-Learning yang diantaranya sebagai berikut ini:
- Adanya fasilitas yang disebut dengan E-Moderating yang dimana pengajar dan siswa dapat saling berkomunikasi dengan mudah dan cepat.
- Bahan-bahan pembelajaran dapat di review kapapun dan dimanapun selama ada koneksi internet untuk mengaksesnya.
- Adanya bahan pembelajaran yang terstruktur dan terjadwal dengan baik melalui internet serta dapat diakses kapanpun jika diperlukan.
- Dapat berdiskusi kapanpun melalaui portal atau forum di internet antara pengajar dan siswa.
- Siswa dapat menjadi aktif dalam proses pembelajaran.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Teknologi Informasi dan Komunikasi
2. Kekurangan E-Learning
Adapun kekurangan dari E-Learning yang diantaranya sebagai berikut:
- Interaksi secara langsung antara pengajar dan siswa akan berkurang.
- Proses pembelajaran akan cenderung mengarah kepada pelatihan bukan mengarah pada pendidikan.
- Akan mengabaikan aspek akademik atau sosial dan sebaliknya dapat mendorong aspek komersial.
- Dan siswa yang tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi akan mengalami kegagalan.
Demikianlah pembahasan mengenai E-Learning – Pengertian Menurut Para Ahli, Kerangka, Manfaat, Jenis, Proses, Kelebihan & Kekurangan semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂