Dalam hal ini sejak sekitar tahun 600 SM, di Magnesia “Turki” bangsa Yunani menemukan suatu batuan yang dapat menarik bahan-bahan dari besi dan baja. Karena ditemukan di Magnesia, selanjutnya batua tersebut dikenal dengan nama magnet.
Pengertian Magnet
Magnet adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Asal kata magnet diduga dari kata magnesia yaitu nama suatu daerah di Asia kecil. Menurut cerita di daerah itu sekitar 4.000 tahun yang lalu telah ditemukan sejenis batu yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja atau campuran logam lainnya. Benda yang dapat menarik besi atau baja inilah yang disebut magnet. Di dalam kehidupan sehari-hari kata “magnet” sudah sering kita dengar, namun sering juga berpikir bahwa jika mendengar kata magnet selalu berkonotasi menarik benda.
Untuk bisa mengambil suatu barang dari logam (contoh obeng besi) hanya dengan sebuah magnet, misalkan pada peralatan perbengkelan biasanya dilengkapi dengan sifat magnet sehingga memudahkan untuk mengambil benda yang jatuh di tempat yang sulit dijangkau oleh tangan secara langsung. Bahkan banyak peralatan yang sering digunakan, antara lain bel listrik, telepon, dinamo, alat-alat ukur listrik, kompas yang semuanya menggunakan bahan magnet.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Induksi Elektromagnetik adalah
Magnet dapat dibuat dari bahan besi, baja, dan campuran logam serta telah banyak dimanfaatkan untuk industri otomotif dan lainnya. Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet kecil yang memiliki arah yang sama (tersusun teratur), magnet-magnet kecil ini disebut magnet elementer. Pada logam yang bukan magnet, magnet elementernya mempunyai arah sembarangan (tidak teratur) sehingga efeknya saling meniadakan, yang mengakibatkan tidak adanya kutub-kutub magnet pada ujung logam. Setiap magnet memiliki dua kutub, yaitu: utara (N) dan selatan (S). Kutub magnet adalah daerah yang berada pada ujung-ujung magnet dengan kekuatan magnet yang paling besar berada pada kutub-kutubnya.
Magnet dapat menarik benda lain, beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet. Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik Satuan Internasional (SI) adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber (1 weber/m2 = 1 tesla) yang mempengaruhi luasan satu meter persegi.
Medan Magnet
Medan magnet terdiri dari garis-garis fluks imajiner yang berasal dari partikel bermuatan listrik yang bergerak atau berputar. Contohnya partikel proton yang berputar dan pergerakan elektron yang mengalir pada kawat dalam bentuk sirkuit elektronik.
Gambar 2.3 Fluks Medan Magnet
Secara garis besar ada dua jenis magnet berdasarkan bagaimana medan magnetnya tercipta, yaitu:
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Penjelasan Ciri-Ciri Gelombang Beserta Sifat-Sifatnya
- Magnet permanen
Magnet permanen tidak tergantung akan adanya pengaruh dari luar dalam menghasilkan medan magnetnya. Magnet ini dapat dihasilkan oleh alam atau dapat dibuat dari bahan feromagnetik (bahan yang memiliki respon yang kuat terhadap medan magnet).
- Elektromagnet
Elektromagnet adalah magnet yang medan magnetnya tercipta karena adnya arus listrik yang mengalir. Semakin besar arus yang diberikan, maka semakin besar pula medan magnet yang dihasilkan.
Bentuk-Bentuk Medan Magnet
Berikut ini terdapat beberapa bentuk-bentuk medan magnet, terdiri atas:
a. Medan Magnet Pada Kawat Lurus
Bentuk garis medan magnet pada kawat panjang yang dialiri arus listrik berbentuk lingkaran konsentris mengelilingi kawat tersebut. Arah dari medan magnetnya tegak lurus terhadap kawat dan searah dengan jari-jari pada tangan kanan yang ditekuk, dan arah arusnya sesuai dengan arah ibu jari.
Gambar 2.4 Garis Medan Magnet Pada Kawat Lurus
b. Medan Magnet Pada Kawat Berbentuk Loop
Arus listrik yang mengalir pada kawat berbentuk loop menghasilkan medan magnet lebih terpusat pada bagian tengah dibandingkan pada bagian luar loop.
Gambar 2.5 Medan magnet pada kawat loop
c. Medan Magnet Pada Magnet Batang
Medan magnet pada sebuah batang magnet berbentuk garis tertutup. Melalui hasil konvensi, arah medan magnet keluar dari kutub utara (N) menuju kutub selatan (S).
Gambar 2.6 Medan magnet pada magnet batang
d. Medan magnet pada solenoid
Solenoid adalah kawat berarus listrik berbentuk loop yang biasanya dililitkan pada inti dari besi sehingga menghasilkan medan magnet. Medan magnet yang seragam dihasilkan pada pusat solenoid, sedangkan medan magnet yang terbentuk diluar solenoid lebih lemah dan divergen.
Gambar 2.7 Medan magnet pada solenoida
e. Medan magnet pada bumi
Meskipun pola medan magnet bumi mirip dengan medan magnet batang yang jauh terkubur di dalam bumi. Bumi memiliki banyak kandungan bijih besi jauh di bawah permukaan bumi, tetapi karena suhu yang sangat tinggi di dalam inti bumi mencegah magnetisasi permanen. Para ilmuan mempertimbangkan ahwa sumber medan magnet bumi berasal dari arus konveksi dalam inti bumi, hal itu disebabkan oleh peredaran ion atau elektron pada besi cair di inti bumi. Arah medan magnetnya serupa dengan arah medan magnet pada kawat berbentuk loop [3].
Gambar 2.8 Medan magnet pada bumi
Gaya Magnet
Berikut ini terdapat beberapa gaya magnet, terdiri atas:
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Gaya Dan Gerak
-
Gaya Lorentz
Gaya Lorentz adalah gaya yang dirasakan oleh partikel bermuatan yang berada didalam medan elektromagnet. Partikel tersebut akan merasakan gaya akibat medan listrik qE, dan akibat medan magnet qv × B.
-
Gaya Magnet Akibat Partikel Bermuatan Listrik
Ketika sebuah partikel (proton atau elektron) bermuatan listrik bergerak melewati sebuah medan magnet, akan timbul sebuah gaya yang dirasakan oleh muatan itu. Gaya ini biasa disebut dengan gaya magnet. Gaya magnet merupakan besaran vektor, yaitu besaran yang memiliki nilai dan arah.
-
Gaya Magnet Akibat Kawat Berarus Listrik
Selain ditimbulkan oleh adanya partikel yang melewati medan magnet, gaya magnet juga dapat ditimbulkan oleh kawat berarus listrik yang melewati medan magnet hubungan gaya magnet F (Newton), medan magnet B (Tesla), dan arus listrik I (Ampere).
-
Garis Gaya Magnet
Garis-garis gaya magnet adalah garis atau kurva imajiner yang digambarkan pada suatu ruang sehingga arah nilai tangen dari berbagai arah memiliki arah yang sama dengan arah vektor medan listrik pada titik tersebut. Pada elektromagnet, karena nilai positif dan negatif dari medan listrik terpolarisasi, maka saat magnet bekerja arah garis- garis gaya akan keluar dari arah yang sama menuju arah yang sama pula.
Berdasarkan perbandingan sifat garis gaya magnet pada elektromagnet diujikan pada magnet permanen, berdasarkan sifat gaya tarik menarik dan tolak menolak, ditentukan garis gaya magnet keluar dari kutub utara masuk ke kutub selatan. Kesepakatan ini mempermudah ilustrasi garis-garis gaya magnet.
Bagian-Bagian Magnet
Pada magnet terdapat beberapa bagian, antara lain:
-
Kutub Magnet
Bagian magnet yang mempunyai gaya tarik terbesar disebut kutub magnet. Magnet selalu mempunyai dua kutub. Hal ini dapat diketahui bila sebuah magnet batang dicelupkan ke dalam serbuk besi. Di bagian tengah (daerah netral) tidak ada serbuk besi yang melekat, sedangkan bagian ke ujung makin banyak serbuk besi yang melekat pada magnet.
Bagian yang banyak dilekati serbuk besi merupakan kutub magnet. Hal ini menandakan, gaya magnet yang paling besar berada di ujun-ujung magnet. Kutub utara dan kutub selatan magnet setiap magnet, apapun bentuknya selalu mempunyai kutub utara dan selatan. Dengan mengamati magnet jarum yang berputar pada porosnya, misalnya kompas. Dalam keadaan diam, salah satu ujung magnet akan menunjukan ke arah utara, sedangkan ujung yang lainya menunjuk ke arah selatan. Ujung kompas yang menunjuk ke arah utara disebut kutub utara dan ujung magnet yang mengarah selatan disebut kutub selatan.
-
Sumbu Magnet
Sumbu magnet yaitu garis yang menghubungkan antara kedua kutub magnet.
-
Magnet Elementer
Setiap benda magnetik pada dasarnya terdiri dari magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer. Magnet elementer adalah magnet yang paling kecil yang berupa atom. Suatu benda akan bersifat magnet jika magnet-magnet elementernya mempunyai arah yang cenderung sama/ beraturan dan benda yang tidak mempunyai sifat magnet jika magnet-magnet elementernya mempunyai arah acak (sembarang).
Pada sebuah magnet, magnet-magnet elementernya tersusun rapi dan menunjuk arah yang sama, sehingga menimbulkan kutub-kutub magnet. Antar magnet elementer tersebut terdapat gaya tolak-menolak dan gaya tarik-menarik. Akan tetapi, di bagian ujung magnet hanya terdapat gaya tolak-menolak. Itulah sebabnya pada ujung-ujung magnet terdapat gaya magnet paling kuat sedangkan bagian tengahnya lemah.
Pada benda bukan magnet, magnet-magnet elementernya tersusun dengan arah yang berlainan atau arah yang acak sehingga tidak menimbulkan kutub magnet. Karena arahnya acak, gaya tarik-menarik dan tolak-menolak antar magnet elementer saling meniadakan. Itulah sebabnya pada besi bukan magnet tidak terdapat gaya magnet (sifat magnet).
Jenis-Jenis Magnet
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis magnet, terdiri atas:
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Gelombang Elektromagnetik
a. Magnet Permanen
Magnet permanen adalah suatu bahan yang dapat menghasilkan medan magnet yang besarnya tetap tanpa adanya pengaruh dari luar atau disebut magnet alam karena memiliki sifat kemagnetan yang tetap. Magnet permanen dibuat orang dalam berbagai bentuk dan dapat dibedakan menurut bentuknya menjadi:
- Neodymium Magnets
Magnet neodymium, merupakan magnet tetap yang paling kuat. Magnet neodymium (juga dikenal sebagai NdFeB, NIB, atau magnet Neo), merupakan sejenis magnet tanah jarang, terbuat dari campuran logam neodymium. Tetragonal Nd2Fe14B memiliki struktur kristal yang sangat tinggi uniaksial anisotropi magnetocrystalline (HA ~ 7 teslas ). Senyawa ini memberikan potensi untuk memiliki tinggi koersivitas (yaitu, ketahanan mengalami kerusakan magnetik).
Sinter Nd2Fe14B cenderung rentan terhadap korosi. Secara khusus, korosi sekecil apapun dapat menyebabkan kerusakan magnet sinter. Masalah ini dibahas dalam banyak produk komersial dengan menyediakan lapisan pelindung. Pelapisan nikel atau dua pelapisan tembaga berlapis nikel digunakan sebagai metode standar, meskipun pelapisan dengan logam lainnya atau polimer dan lapisan pelindung pernis juga digunakan.
- Samarium-Cobalt Magnets
Magnet Samarium-Cobalt adalah salah satu dari dua jenis magnet bumi yang langka, merupakan magnet permanen yang kuat yang terbuat dari paduan samarium dan kobalt. Mereka dikembangkan pada awal tahun 1970. Mereka umumnya-terkuat kedua jenis magnet dibuat, kurang kuat dari magnet neodymium , tetapi memiliki peringkat temperatur yang lebih tinggi dan lebih tinggi koersivitas. Mereka rapuh, dan rawan terhadap retak dan chipping. Samarium-kobalt magnet memiliki produk-produk energi maksimum (BH max) yang berkisar dari 16 oersteds megagauss-(MGOe) menjadi 32 MGOe; batas teoretis mereka adalah 34 MGOe. Jenis magnet ini dapat ditemukan di dalam alat-alat elektronik seperti VCD, DVD, VCR Player, Handphone, dan lain-lain.
- Ceramic Magnets
Ferrites adalah senyawa kimia yang terdiri dari keramik bahan dengan besi (III) oksida (Fe2O3) sebagai komponen utama. Bahan ini digunakan untuk membuat magnet permanen, seperti core ferit untuk transformator, dan berbagai aplikasi lain. Ferit keras banyak digunakan dalam komponen elektronik, diantaranya motor-motor DC kecil, pengeras suara (loud speaker), meteran air, KWH-meter, telephone receiver ,circulator , dan rice cooker.
- Plastic Magnets
Fleksibel (Karet) magnet dibuat dengan mencampur ferit atau bubuk Neodymium magnet dan pengikat karet sintetis atau alami. Fleksibel (Karet) magnet dibuat dengan menggulung atau metode ekstrusi. Magnet plastik dibuat karena keuntungan dari magnet ini fleksibilitas, biaya rendah, dan kemudahan dalam penggunaan. Magnet plastik biasanya diproduksi dalam bentuk lembaran strip atau yang banyak digunakan dalam mikro-motor, gasket dan lain-lain. Ferit bahan fleksibel berbasis sering dilaminasi dengan vinil dicetak putih atau berwarna.
- Alnico Magnet
Alinco magnet adalah magnet paduan yang mengandung Alumunium (Al), Nikel (Ni), Cobalt (Co). Karena dari tiga unsur tersebut magnet ini sering disebut Alinco. Sebenarnya magnet alinco ini tidak hanya mengandung ketiga unsur saja melainkan ada beberapa unsur mengandung besi dan tembaga, tetapi kandungan besi dan tembaga tersebut relative sedikit. Alinco magnet dikembangkan pada tahun 1930-an dengan metode sintering atau lebih umum disebut metode casting.
Jenis magnet ini dapat ditemukan di dalam alat-alat motor (kipas angin, speaker, mesin motor). Magnet ini juga sering dijumpai dalam lab sekolahan bahkan dapat ditemukan pada sepatu kuda yang berfungsi untuk meningkatkan daya lari kuda. Magnet ini kekuatannya relatif sedang dan kemampuan terapinya sangat lemah dan tidak dianjurkan untuk digunakan dalam terapi magnet. Magnet ini adalah magnet yang masih termasuk kategori berenergi rendah.
b. Magnet Tidak Tetap
Magnet tidak tetap (remanen) adalah suatu bahan yang hanya dapat menghasilkan medan magnet yang bersifat sementara. Medan magnet remanen dihasilkan dengan cara mengalirkan arus listrik atau digosok-gosokkan dengan magnet alam. Bila suatu bahan pengantar dialiri arus listrik, besarnya medan magnet yang dihasilkan tergantung pada besar arus listrik yang dialirkan. Medan magnet remanen yang digunakan dalam praktek kebanyakan dihasilkan oleh arus dalam kumparan yang berinti besi.
Agar medan magnet yang dihasilkan cukup kuat, kumparan diisi dengan besi atau bahan sejenis besi dan sistem ini dinamakan elektromagnet. Keuntungan elektromagnet adalah bahwa kemagnetannya dapat dibuat sangat kuat, tergantung dengan arus yang dialirkan dan kemagnetannya dapat dihilangkan dengan memutuskan arus listriknya.
c. Magnet Buatan
Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini.
Bentuk magnet buatan antara lain :
- Magnet silinder
- Magnet batang
- Magnet jarum
- Magnet U
- Magnet ladam
- Magnet keping
d. Elektromagnetik
Sebuah elektromagnetik pada bentuk paling sederhana merupakan sebuah kabel yang digulung menjadi satu loop atau lebih. Kumparan atau gulungan ini disebut solenoid. Ketika kuat arus listrik mengalir pada kumparan, sebuah medan magnet dihasilkan sepanjang kumparan. Kekuatan medan magnet dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi diantaranya, yaitu jumlah lilitan, besarnya arus dan bahan yang digunakan sebagai inti kumparan.
Jumlah lilitan mempengaruhi luas daerah yang berinteraksi, besar arus mempengaruhi aktivitas dan bahan intikumparan mempengaruhi resistansi listrik. Inti kumparan harus merupankan bahan ferromagnetik, yaitu bahan yang mudah dibuat menjadi magnet, karena beberapa bahan tidak dapat dibuat menjadi magnet atau memiliki sifat kemagnetan yang sangat kecil.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Penjelasan Sifat Stainless Steel Beserta Kegunaannya Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Sifat-Sifat Magnet
Adapun sifat-sifat magnet yang diantaranya yaitu:
- Magnet memiliki dua macam kutub, yaitu kutub utara yaitu kutub magnet yang dalam keadaan bebas selalu menunjuk arah utara. Kutub selatan yaitu kutub magnet yang dalam keadaan bebas selalu menunjuk arah selatan.
- Dalam keadaan bebas, magnet selalu menunjuk arah utara-selatan hal ini disebabkan magnet terpengaruh kutub-kutub magnet bumi.
- Gaya magnet yang paling kuat berada di ujung-ujung atau kutub-kutub magnet, hal ini disebabkan resultan gaya magnet elementernya paling besar.
- Kutub-kutub yang sejenis jika didekatkan akan saling tolak-menolak, sedangkan kutub-kutub yang tidak sejenis jika didekatkan akan tarik menarik.
- Apabila sebuah magnet dipotong menjadi dua bagian atau lebih, potongan-potongan magnet tetap memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan.
Teori Kemagnetan
Sebuah magnet yang dipotong menjadi dua atau lebih bagian, tetapi memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan. Jadi, sebuah magnet terdiri dari magnet-magnet kecil yang disebut magnet elemeter yang juga memiliki kutub utara dan kutub selatan.
Pada magnet, magnet-magnet elementer tersusun teratur, namun pada benda nonmagnetik, magnet-magnet elementernya tidak teratur. Sifat kemagnetan pada besi dan baja ialah sebagai berikut:
- Magnet elementer besi tidak teratur, tetapi mudah untuk disusun menjadi teratur dan terbentuk menjadi magnet lunak. Megnet ini tidak bisa tahan lama (sementara/remanen).
- Magnet elementer baja tidak teratur dan sulit disusun, jika magnet elemeter baja sudah tersusun dan magnet baja terbentuk, maka magnet baja ini sangat kuat dan tahan lama (magnet tetap/permanen).
Aplikasi Magnet
Berikut ini terdapat beberapa aplikasi magnet, terdiri atas:
- Bantalan Magnetik (Magnetic Bearing)
Magnetic Bearing adalah bantalan paling modern dengan daya kerja atau putaran tinggi. biasanya di pakai di sistem sistem dan perangkat tertentu seperti flywheel. dengan bantuan magnetic bearing ini, maka flywheel bisa terapung di medan magnet. Beberapa tipe flywheel bisa berputar lebih dari 50 ribu rpm. bandingkan dengan roller bearing biasa atau ball bearing yang akan langsung meleleh dalam kecepatan ini. Karna magnetic bearing tidak punya moving part, maka kecepatan putarnya bisa sangat cepat. Dengan adanya medan magnet, poros tidak memiliki kontak dengan bagian lain dan sangat sedikit gesekan dan getaran. Selain itu bearing juga tidak memerlukan pelumas dan bantalan dapat menahan suhu yang sangat tinggi.
- Superconduktor Magnet
Levitasi superkonduktor dalam bahasa Inggris dikenal dengan Superconductor Levitation adalah sifat material superkonduktor pada suhu rendah yang bisa melayang di dalam jangkauan medan magnet karena adanya efek Meissner. Material superkonduktor sendiri adalah material yang akan memiliki resistansi nol pada suhu sangat rendah. Material konduktor yang lain seperti tembaga dan perak memiliki sifat akan menurun resistansi elektriknya ketika berada dibawah suhu normal. Namun superkonduktor adalah istimewa, material ini akan benar-benar akan memiliki resistansi elektrik nol di suhu sangat rendah.
Sifat tersebut akan menjadikan superkonduktor memiliki meisner effect seperti pada gambar di atas. Pada suhu normal superkonduktor tidak akan terpengaruh dengan medan magnet. Namun di suhu rendah melebihi suhu kritisnya material superkonduktor akan terperangkap dalam medan magnet.
-
Superconduktor Magnetic Bearing
Penggunaan magnetic bearing untuk mengurangi gesekan pada komponen mekanis bukan hal yang baru lagi, pengembangan magnetic bearing superconduktor menghasilkan gesekan lebih sedikit dari magnetic bearing biasa sebesar 25%. Bahan superkonduktor yang digunakan dalam magnetic bearing ditemukan pada tahun 1986.
Pendekatan gesekan dihasilkan ketika magnetic baering diposisikan diatas bahan superkonduktor kemudian didinginkan oleh nitrogen cair hingga temperatur F. Pada suhu ini, bahan superkonduktor menghasilkan medan magnet yang sama tetapi berlawanan dalam kaitannya dengan magnet sehingga magnetic bearing akan melayang sebagai respon terhadap medan magnet yang berlawanan.
-
Maglev Trains
Kereta maglev merupakan kendaraan yang berjalan melayang di lintasan dengan menggunakan kekuatan elektromagnetik antara magnet superkonduktor yang terdapat di kereta dan coil yang berada di lintasan. Berikut ini adalah penjelasan umum dari prinsip levitasi magnetik, kumparan levitasi dipasang pada dinding samping lintasan. Ketika magnet superkonduktor lewat dengan kecepatan tinggi sekitar beberapa centimeter di bawah pusat kumparan, arus listrik diinduksi dalam kumparan yang kemudian bertindak sebagai elektromagnet sementara. Akibatnya ada kekuatan yang mendorong dan yang menarik secara bersamaan, sehingga kereta maglev melayang.
Hukum Ampere
Hukum Ampere menyatakan bahwa untuk setiap pola loop tertutup, jumlah total panjang elemen-elemen medan magnet dalam arah panjang elemen itu sama dengan permeabilitas arus listrik yang melingkupi loop tersebut.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Hukum Pemantulan Cahaya
dengan:
I =Arus listrik (ampere)
B = Kerapatan fluks medan magnet (tesla) keliling lingkaran (m)
µ0= Permeabilitas ruang = 4 x 10-7 Tm/A
Cara Membuat Magnet
Benda-benda magnetik yang bukan magnet dapat dijadikan magnet. Benda itu ada yang mudah dan ada yang sulit dijadikan magnet. Baja sulit untuk dibuat magnet, tetapi setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya tidak mudah hilang. Oleh karena itu, baja digunakan untuk membuat magnet tetap (magnet permanen). Besi mudah untuk dibuat magnet, tetapi jika setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya mudah hilang. Oleh karena itu, besi digunakan untuk membuat magnet sementara.
Setiap benda magnetik pada dasarnya terdiri magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer. Cobalah mengingat kembali teori partikel zat di kelas VII. rinsip membuat magnet adalah mengubah susunan magnet elementer yang tidak beraturan menjadi searah dan teratur. Ada tiga cara membuat magnet, yaitu:
-
Membuat Magnet dengan Cara Menggosok
Besi yang semula tidak bersifat magnet, dapat dijadikan magnet. Caranya besi digosok dengan salah satu ujung magnet tetap. Arah gosokan dibuat searah agar magnet elementer yang terdapat pada besi letaknya menjadi teratur dan mengarah ke satu arah.
-
Membuat Magnet Dengan Cara Induksi
Besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan cara induksi magnet. Besi dan baja diletakkan di dekat magnet tetap. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh atau terinduksi magnet tetap yang menyebabkan letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet sehingga dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya.
Ujung besi yang berdekatan dengan kutub magnet batang, akan terbentuk kutub yang selalu berlawanan dengan kutub magnet penginduksi. Apabila kutub utara magnet batang berdekatan dengan ujung A besi, maka ujung A besi menjadi kutub selatan dan ujung B besi menjadi kutub utara atau sebaliknya.
-
Membuat Magnet Dengan Cara Mengaliri Arus Listrik
Besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan arus listrik. Besi dan baja dililiti kawat yang dihu- bungkan dengan baterai. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh aliran arus searah (DC) yang dihasilkan baterai. Hal ini menyebabkan magnet elementer letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet dan dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya. Magnet yang demikian disebut magnet listrik atau elektromagnet.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Molekul Adalah
Besi yang berujung A dan B dililiti kawat berarus listrik. Kutub magnet yang terbentuk bergantung pada arah arus ujung kumparan. Jika arah arus berlawanan jarum jam maka ujung besi tersebut menjadi kutub utara. Sebaliknya, jika arah arus searah putaran jarum jam maka ujung besi tersebut terbentuk kutub selatan. Dengan demikian, ujung A kutub utara dan B kutub selatan atau sebaliknya.
Demikianlah pembahasan mengenai Magnet adalah – Medan, Gaya, Bagian, Jenis, Sifat, Teori, Aplikasi, Hukum & Cara Membuat semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.