Pengertian Gen
Gen adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Bentuk fisik adalah urutan DNA yang mengkode protein, polipeptida, atau seuntai RNA yang memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya. Gen pembatasan modern adalah lokasi tertentu pada genom yang berhubungan dengan warisan dan dapat dihubungkan berfungsi sebagai regulator (pengendali), sasaran transkripsi yang, atau peran fungsional lainnya.
Penggunaan “gen” dalam percakapan sehari-hari misalnya “gen pintar” atau “gen warna rambut” sering dimaksudkan untuk alel pilihan variasi yang tersedia oleh gen. Meskipun ekspresi alel dapat serupa, orang sering menggunakan alel istilah untuk ekspresi gen yang fenotip yang berbeda. Gen yang diwariskan oleh seorang individu untuk keturunannya melalui proses reproduksi, bersama-sama dengan DNA yang membawa itu. Dengan demikian, informasi yang menjaga keutuhan bentuk dan fungsi kehidupan suatu organisme dapat dipertahankan.
Teori Gen
Berikut ini terdapat beberapa teori gen, terdiri atas:
- Teori Ovisma berpendapat bahwa yang sesungguhnya memiliki sifat keturunan adalah sel telur yang dihasilkan oleh induk betina. Sedangkan sel jantan hanya menghasilkan cairan berfungsi sebagai penggiat perkembangan sel telur;
- Teori Animalkulisma seiring ditemukannya mikroskop para ilmuwan waktu ituberpendapat bahwa didalam cairan yang dihasilkan oleh individu jantan terdapat hawan-hewan kecil, waktu itu disebut animalkulus yang sekarang disebut spermatozoa.ditegaskan dari sel pria inilah sifat dari maklukhidup sedang sel betina hanya sebagai penggiat.
- Teori preformasi dipelopori oleh Anthonie van leeuwenhoek (1632 – 1723) swammerdam (1637 – 1680 ),Bonnet (1720 – 1793 ) berpendapat bahwa didalam selsperma sudah terbentuk manusia-manusia yang kecil-kecil. Hal ini seiring dengan berkembangnya penemuan mikroskop yang masih sederhana.
- Teori epigenesis dipeloporo oleh Wolff (1733-1794),Von baer (1792-1880) teori ini menentang teori-teori sebelumnya dengan teorinya bahwa spermatozoa maupun sel telur tidak memiliki susunan sperti teori preformasi, melainkan sel telur yang sudah dibuahi oleh laki-laki akan mengadakan pertumbuhan sedikit demi sedikit hingga menjadi individu sempurna.
- Teori pangenesis dikemukakan oleh Carles darwin (1809-1882)dikatakan didalam sel kelamin terdapat tnas-tunas yang akan bekembang setelah sel telur dibuahi sel laki-laki.
- Teori plasma benih dikemukakan oleh August weismann (1834-1914) mengatakan gamet tidak dihasilkan oleh jaringan tubuh tetapi oleh jaringan khusus ( yang saat sekarang dikenal sel kelamin ) sehingga jika ada kecacatan pada jaringan tubuh tidak akan diwariskan pada keturunannya.
Struktur gen
Dalam sel eukariotik, gen terdiri dari :
- Domain regulasi inisiasi transkripsi, yang terdiri antara lain dari seri GCCACACCC, ATGCAAAT, kotak GC, kotak CCAAT dan kotak TATA.
- Intron
- Ekson, daerah kodikasi protein yang dapat ditranskripsi di tumpang tindih atau nonoverlapping. Sebagai contoh, pada kode dengan tiga baris nukleotida (kodon triplet) AUU GCU CAG, dapat dibaca sebagai AUU GCU CAG nonoverlapping atau tumpang tindih dibaca sebagai AUU menyebutkan UGC GCU CUC CAG. Meskipun dalam tentang 1961, telah diketahui bahwa asam amino dikodikasi oleh kodon yang nonoverlapping, telah menemukan hasil transkripsi protein yang berbeda dalam shift kodon tumpang tindih.
- Domain regulasi akhir transkripsi
Fungsi Gen
Gen turun-temurun, yang memiliki fungsi sebagai berikut :
- Menyampaikan informasi genetik dari generasi ke generasi.
- Kontrol, mengatur metabolisme tubuh dan perkembangan.
- Menentukan sifat-sifat pada keturunannya. Seperti ditunjukkan dalam fakta-fakta di depan. Sifat-sifat yang dapat dalam bentuk rambut, bentuk tubuh, warna kulit, dan sebagainya.
- Proses reaksi kimia dalam tubuh dapat terjadi secara berurutan. Pada setiap tahap reaksi adalah enzim yang diperlukan. Pembentukan dan pengendalian enzim ini pekerjaan yang dilakukan oleh gen. Dalam proses pembangunan yang memerlukan hormon juga diatur oleh gen.
Sifat-Sifat Gen
Berikut ini ada beberapa sifat-sifat dari gen, terdiri atas:
- Menyimpan keterangan genetik
- Setiap gen mempunyai tanggung jawab dan peran yang berbeda-beda
- Gen bisa membuat penggandaan pada waktu pemisahan mitosis dan meiosis
- Gen ditegaskan oleh lapisan gabungan basa nitrogennya
- Seperti zarah yang diperoleh di dalam kromosom
Ekspresi Gen
Ekspresi gen adalah proses kode yang informasi dalam gen diubah menjadi protein yang beroperasi hanya di dalam sel. Ekspresi gen terdiri dari dua tahap :
- Transkripsi, proses pembuatan salinan RNA.
- Translasi, proses sintesis polipeptida yang spesifik di dalam ribosom.
Proses transkripsi DNA menjadi mRNA dan penerjemahan mRNA menjadi polipeptida disebut dogma sentral (central dogma). Dogma sentral yang berlaku di prokariota dan eukariota. Namun, pada eukariota ada tahap tambahan yang terjadi antara transkripsi dan tahap translasi disebut pre-mRNA. Tahap pra-mRNA adalah untuk memilih mRNA yang akan dikirim keluar inti yang akan diterjemahkan di ribosom.
Ekson mRNA yang akan dikirim keluar nukleus untuk diterjemahkan, sedangkan intron merupakan mRNA yang akan tetap dalam inti karena kemungkinan mRNA tersebut untuk membentuk protein yang tidak fungsional (tidak berguna) bila diterjemahkan. Intron kemudian terurai kembali untuk membentuk rantai mRNA yang baru. Tahu juga bahwa beberapa kesalahan yang disebut mutasi dapat terjadi dalam ekspresi gen ini.
Interaksi Gen
Berikut ini terdapat beberapa interaksi gen, terdiri atas:
-
Epistasis Dominan
Epistasis dominan : gen dengan alel dominan yang menutupi kerja gen lain. Pada peristiwa epistasis dominan terjadi penutupan ekspresi gen oleh suatu gen dominan yang bukan alelnya. Nisbah fenotipe pada generasi F2 dengan adanya epistasis dominan adalah 12 : 3 : 1.
Peristiwa epistasis dominan dapat dilihat misalnya pada pewarisan warna buah waluh besar (Cucurbita pepo). Dalam hal ini terdapat gen Y yang menyebabkan buah berwarna kuning dan alelnya y yang menyebabkan buah berwarna hijau. Selain itu, ada gen W yang menghalangi pigmentasi dan w yang tidak menghalangi pigmentasi. Persilangan antara waluh putih (WWYY) dan waluh hijau (wwyy) menghasilkan nisbah fenotipe generasi F2
-
Epistasis Resesif
Epistasis resesif : gen dengan alel homozigot resesif yang mempengaruhi gen lain. Peristiwa epistasis resesif terjadi apabila suatu gen resesif menutupi ekspresi gen lain yang bukan alelnya. Akibat peristiwa ini, pada generasi F2 akan diperoleh nisbah fenotipe 9 : 3 : 4.
Contoh epistasis resesif dapat dilihat pada pewarisan warna bulu mencit (Mus musculus). Ada dua pasang gen nonalelik yang mengatur warna bulu pada mencit, yaitu gen A menyebabkan bulu berwarna kelabu, gen a menyebabkan bulu berwarna hitam, gen C menyebabkan pigmentasi normal, dan gen c menyebabkan tidak ada pigmentasi. Persilangan antara mencit berbulu kelabu (AACC) dan albino (aacc).
Demikianlah pembahasan mengenai Gen adalah – Teori, Struktur, Fungsi, Sifat, Ekspresi dan Interaksi semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.