Makhluk hidup memiliki banyak sekali pengertian yang dasarnya mengarah kepada penyebutan untuk manusia, hewan maupun tumbuhan, jamur dan organisme yang bersel tunggal yang dikenal sebagai bakteri. Untuk pengertian ini menjadi sangat penting untuk dapat mengetahui batasan suatu makhluk bisa dikatakan hidup.
Makhluk hidup atau organisme yang dalam bahasa Yunani ialah organon yang berarti alat yang merupakan kumpulan molekul-molekul yang saling memengaruhi sedemikian rupa yang sehingga dapat berfungsi secara stabil dan mempunyai sifat hidup. Dalam istilah organisme kompleks mengacu pada organisme yang memiliki lebih dari satu sel.
Pada manusia dan hewan memperoleh makanan dari makhluk hidup lain sedangkan pada tumbuhan dapat membuat makanan sendiri dengan proses fotosintesis. Berdasarkan cara memperoleh makanan, maka makhluk hidup dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
Organisme Autotrof
Dalam kelompok autotrof ialah makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri dari bahan anorganik, hal ini karena makhluk hidup tersebut memiliki organel khusus (kloroplas), contohnya ialah kelompok tumbuhan.
Makhluk hidup yang termasuk ke dalam organisme Autotrof ialah tumbuhan dan beberapa bakteri, tumbuhan membuat makanan dengan cara memanfaatkan energi matahari yang melalui proses fotosintesis, sedangkan beberapa bakteri membuat makanan dengan cara memanfaatkan energi kimia hasil reaksi oksidasi molekul. Dalam suatu ekosistem, organisme autotrof berperan sebagai produsen yaitu sumber makanan bagi organisme heterotrof.
Berdasarkan proses pembuatan makanannya, organisme autotrof diklasifikasikan ke dalam 2 kelompok yaitu:
-
Fotoautotrof
Merupakan organisme yang dapat menggunakan sumber energi cahaya untuk mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik. Contohnya tumbuhan hijau, bakteri ungu, dan bakteri hijau. Yang dalam proses fotosintesis pada bakteri dilakukan secara anaerobik dan tidak dihasilkan oksigen.
-
Kemoautotrof
Merupakan organisme yang dapat memanfaatkan energi dari reaksi kimia untuk membuat makanan sendiri dari bahan organik. Contohnya bakteri besi, bakteri beleran, bakteri nitrogen. Bakteri kemoautotrof menggunakan energi kimia dari oksidasi molekul organik untuk menyusun makanannya. Molekul organik yang dapat digunakan oleh bakteri kemoautotrof ialah senyawa nitrogen, belerang dan besi atau dari oksidasi gas hidrogen dalam prosesnya bakteri ini membutuhkan oksigen.
Contoh organisme autotrof ialah tumbuhan hijau, tumbuhan hijau ialah organisme yang mampu membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Fotosintesis ialah proses pembentukan senyawa organik dari senyawa anorganik dengan bantuan cahaya.
Dalam kelompok heterotrof ialah makhluk hidup yang sumber makanannya berasal dari makhluk lain.
Jenis-Jenis Organisme Heterotrof
Berikut ini adalah jenis-jenis Organisme Heterotrof, antara lain:
-
Herbivora
Herbivora merupakan kelompok fauna pemakan tumbuhan. Herbivora adalahkonsumen kesatu dalam rantai makanan.
Baca Juga : Hewan Herbivora
Contoh fauna herbivora merupakan sapi, kambing, kupu-kupu, jerapah, panda, burung kolibri, burung merpati, rusa, dan kelinci.
-
Karnivora
Karnivora merupakan hewan pemakan daging yang memangsa fauna lainnya. Karnivora mempunyai bisa, gigi, cakar, ataupun taring yang tajam guna membantunya berburu dan membunuh mangsanya.
Contoh karnivora merupakan hyena, singa, berang-berang, luwak, fossa, anjing laut, dan walrus.
-
Omnivora
Omnivora merupakan jenis fauna pemakan segala yang memakan daging, tumbuhan, dan pun serangga.
Baca Juga : Omnivora, Herbivora dan Karnivora
Contoh omnivore merupakan tikus, tupai, monyet, simpanse, bebek, kecoa, lalat, lele, kura-kura, dan sejumlah spesies katak.
-
Insektivora
Insektivora merupakan kelompok organisme heterotrof yang adalahpemakan serangga. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, insektivora banyak sekali adalahpenggali tanah yang baik, tetapi ada pun amfibi dengan indra pendengaran atau perasa yang paling kuat.
Organisme heterotrof yang adalahpemakan serangga merupakan landak, trenggiling, tikus, tikus tanah, dan sejumlah spesies katak.
-
Detritivora
Dilansir dari Biology Dictionary, detritivora merupakan kelompok organisme heterotrof yang memakan bahan organik dari sisa-sisa makhluk hidup. Organisme detritvora merupakan pengurai yang menguraikan dengan teknik mengonsumsinya.
Contoh detrivora merupakan cacing, tungau, kumbang, kaki seribu, lalat kotoran, siput, springtail, kutu kayu, lipan, lobster, kepiting, teripang, dan bintang laut.
Contoh Tumbuhan yang Dapat Membuat Makanan Sendiri
Berikut ini adalah contoh tumbuhan yang Dapat Membuat Makanan Sendiri, antara lain:
1. Gymnospermae
Gymnospermae adalah tumbuhan berbiji terbuka. Ciri-ciri tanaman berbiji terbuka diantaranya ciri-ciri biji ada di luar sebab tidak terlindung oleh akan buah. Tidak memiliki bunga sejati dan memiliki mahkota bunga. Sebagai pengganti bunga, kumpulan gymnospermae memiliki strobilus. Daun yang dipunyai sempit, tebal, dan kaku. Beberapa misal tumbuhan familiar yang masuk dalam kumpulan ini ialah tumbuhan pinus (tumbuhan runjung), Ginko biloba, pakis haji dan emping Gnetum gnemon.
2. Angiospermae (selain tanaman parasit di atas)
Merupakan tanaman berbiji tertutup, kumpulan ini pun dikenal dengan tanaman berbunga. Terdapat dua kumpulan yaitu tanaman dikotil dan monokotil. Kedua kumpulan tersebut tidak sedikit kita temukan di lingkungan selama kita, mulai dari kumpulan tumbuhan sukulen laksana kaktus di wilayah tandus sampai tanaman yang sedang di ekosistem air, yaitu:
- Monokotil: Ciri umumnya ialah kotiledon tunggal dan tidak berkambium, serta sistem perakarannya ialah akar serabut. Contohnya famili Solanaceae laksana tumbuhan tomat dan famili Brassicaceae laksana sawi.
- Dikotil: Ciri umumnya ialah mempunyai dua kotiledon dan berkambium serta sistem perakarannya ialah akar tunggang. Contohnya pohon mangga dan lainnya.
Tumbuhan berbunga sendiri diduga mempunyai jenis berkisar 250.000 – 400.000. Banyak diantaranya sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia.
3. Lumut (Bryophyta)
Ciri-ciri tanaman lumut yakni lumut tidak jarang ditemukan di lokasi yang lembab dan teduh. Lumut masih dirasakan tumbuhan pergantian antara tanaman yang bertalus dan tanaman sejati. Akar lumut sendiri masih mempunyai sifat semu (rizoid) dan tidak memiliki berkas pembuluh.
Baca Juga : Tumbuhan Lumut – Ciri, Metagenesis, Struktur dan Klasifikasi
Walaupun begitu, lumut memiliki klorofil dan termasuk onganisme autotrof. Lumut pun berkembangbiak dengan menghasilkan spora. Adapun jenis tanaman lumut yang dikenal dikelompokkan menjadi lumut hati, lumut daun, dan lumut tanduk.
4. Paku (Pteridophyta)
Jika pada lumut masih dirasakan tumbuhan peralihan, tanaman paku tergolong tumbuhan berkomus dan merupakan misal tumbuhan berpembuluh yang sangat sederhana. Ciri-ciri tanaman paku diantaranya yakni daun mudanya bakal menggulung atau melingkar dan memiliki daun sporofil yang adalahdaun penghasil spora.
baca Juga : Adaptasi Tumbuhan
Adapun daun yang berperan dalam proses fotosintesis dinamakan daun tropofil. Tumbuhan paku bisa ditemukan di wilayah lembab, menempel di pepohonan, bebatuan, atau di air. Penggolongan tanaman paku dipecah menjadi paku kawat, paku ekor kuda, dan paku sejati.
5. Beberapa Jenis Alga
Pengelompokan alga memang lumayan rumit. Beberapa sumber menuliskan alga tidak dimasukkan dalam satu divisi atau ruang belajar tetapi diceraikan menurut tingkat kekerabatannya. Alga tergolong organisme yang merangkum uniseluler dan multiseluler. Memasukkan alga dalam satu kumpulan dengan tumbuhan mengakibatkan tidak semuanya akan termasuk dalam kumpulan itu.
Baca Juga : Ganggang (Alga) Adalah
Eukariotik multiseluler dan memiliki kandungan klorofil menjadi point urgen dalam kumpulan tumbuhan di samping ciri dinding selnya. Alga hijau multiseluler sendiri mempunyai kesamaan dengan seluruh tumbuhan fotosintetik. Sehingga mayoritas alga tidak tergolong anggota plantae, disamping tidak memiliki diferensiasi jaringan pun tidak memiliki klorofil. Alga hijau terdiri dari 2 filum yakni Chlorophyta dan Charophyta.
Kesalahan yang paling fatal andai jamur (fungi) masih dirasakan sebagai tumbuhan. Fungi memiliki kelompoknya sendiri. Ciri umum dari fungi ialah mempunyai sel yang tersusun atas zat kitin (zat kitin tidak jarang ditemukan pada hewan) dan mendapat makanan dengan menyerap bagian organik pada benda-benda mati. Hal ini pasti sangat bertolak belakang dengan ciri-ciri tumbuhan.
Demikianlah pembahasan mengenai 10 Contoh Makhluk Hidup Yang Dapat Membuat Makanan Sendiri semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂
Baca Juga: