Pengertian Gaya Pegas
Pegas adalah percobaan kali ini yang telah dilakukan yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya pegas dengan pertambahan panjang serta untuk menentukan konstanta pegas pada rangkaian seri dan rangkaian paralel.
Pada percobaan ini digunakan alat berupa neraca ohauss 311 gram yang NSTnya telah kita ketahui, pegas, statif dan klem, beban dan penggantung, dan mistar 100 cm. Ada dua kegiatan yang dilakukan dalam percobaan ini, yang pertama untuk mengetahui hubungan antara panjang pegas dan pertambahan panjang.
Pada kegiatan pertama,ada dua pegas yang dicari konstantanya dengan menggunakan grafik.Sedangkan pada kegiatan kedua,juga dicari konstanta pegasnya dengan grafik dan juga menggunakan rumus susunan seri dan susunan paraleldengan menggunakan konstanta yang diperoleh diperoleh dari konstanta pegas 1 dan pegas 2 pada kegiatan pertama.Maka dari proses percobaan ini,dapat disimpulkan bahwa semakin besar massa suatu beban maka semakin besar pertambahan panjang pegas.Dan konstanta yang didapat dengan menggunakan grafik akan sama atau hampir sama dengan konstanta yang didapat dengan menggunakan rumus.
Baca Juga : Rumus Medan Magnet
Teori Dasar
Pendekatan yang baik untuk berbagai gaya F dari pegas sebanding dengan perpindahan d ujung bebas pegas dari posisinya ketika pegas dalam keadaan relaks. Robert Hooke ilmuan Inggris di akhir tahun 1600-an. Tanda minus pada persamaan Hukum Hooke menandakan bahwa arah gaya pegas selalu berlawanan arah dengan perpindahan ujung bebas pegas.
Pegas adalah benda elastis yang digunakan untuk menyimpan energi mekanis. Pegas biasanya terbuat dari baja. Pegas juga ditemukan di sistem suspensi mobil. Pada Mobil Pegas memiliki fungsi menyerap kejut dari jalan dan getaran roda agar tidak diteruskan ke bodi kendaraan secara langsung. Selain itu, pegas juga berguna untuk menambah daya cengkerem ban terhadap permukaan jalan.
Adapun fungsi pegas adalah memberikan gaya,melunakan tumbukan dengan memanfaatkan sifat elastisitas bahannya, menyerap dan menyimpan energi dalam waktu yang singkat dan mengeluarkanya kembali dalam jangka waktu yang lebih panjang, serta mengurangi getaran.
Pada pegas, gaya F (N) dalam daerah elastic besarnya sama dengan perkalian antara perpindahan titik daya tangkap gaya F (mm) dikalikan dengan konstanta K atau K merupakan fungsi di f dikalikan dengan konstanta k . Dalam hal ini dapat dilihat pada diagram pegas,
Dimana pada sumbu mendatar diukur perpindahan f (mm) dan pada sumbu vertical gaya F (N).Luas yang terletak antara garis a dan sumbu mendatar merupakan kerja yang terhimpun dalam pegas yang ditegangkan, Ketika pegas mengendur, bukan garis penuh A yang dilalui,melainkan jenis lengkungan yang putus-putus. Selisih kerja diubah menjadi kalor sebagai akibat dari gesekan bahan pegas,hal ini di sebut histerisis.
Baca Juga : Dimensi Besaran
- Elastisitas dan Hukum Hooke
Bila suatu benda dikenai sebuah gaya dan kemudian gaya tersebut dihilangkan, maka benda akan kembali ke bentuk semula, berarti benda itu adalah benda elastis. Namun pada umumnya benda bila dikenai gaya tidak dapat kembali ke bentuk semula walaupun gaya yang bekerja sudah hilang. Benda seperti ini disebut benda plastis.
Contoh benda elastis adalah karet ataupun pegas. Bila pegas ditarik melebihi batasn tertentu maka benda itu tidak akan elastis lagi. Lalu bagaimanakah hubungan pertambahan panjang dengan gaya tarik?
Karena besarnya gaya pemulih sebanding besarnya pertambahan panjang, maka dapat dirumuskan bahwa:
k = konstanta pegas
Fp = Gaya Pemulih (N)
x = Perpanjangan Pegas (m)Persamaan inilah yang disebut dengan Hukum Hooke. Tanda negatif (-) dalam persamaan menunjukkan berarti gaya pemulih berlawanan arah dengan arah perpanjangan.
- Modulus Elastisitas
Yang dimaksud dengan Mosdulus Elastisitas adalah perbandingan antara tegangan dan regangan. Modulus ini dapat disebut dengan sebutan Modulus Young.
- Tegangan (Stress)
Tegangan adalah gaya per satuan luas penampang. Satuan tegangan adalah N/m2 Secara matematis dapat dituliskan:
- Regangan (Strain)
Regangan adalah perbandingan antara pertambahan panjang suatu batang terhadap panjang awal mulanya bila batang itu diberi gaya. Secara matematis dapat dituliskan:Dari kedua persamaan di atas dan pengertian modulus elastisitas, kita dapat mencari persamaan untuk menghitung besarnya modulus elastisitas, yang tidak lain adalah:
- Gerak Benda di Bawah Pengaruh Gaya Pegas
Bila suatu benda yang digantungkan pada pegas ditarik sejauh x meter dan kemudian dilepas, maka benda akan bergetar. Percepatan getarnya itu dapat dihitung dengan persamaan:
Baca Juga : Dioda
Macam – Macam Pegas
Pegas mekanik dipakai pada mesin yanmg mendesakan gaya, untuk menyediakan kelenturan, dan untuk menyimpan atau menyerap energi. Pada umumnya pegas dapat digolongkan atas pegas dawai, pegas daun, atau pegas yang berbentuk khusus, dan setiap golongan ini masih dapat terdapat berbagai jenis lagi.
Pegas dawai mencakup pegas ulir dari kawat bulat atau persegi dan dibuat untuk menahan beban tarik, tekan, atau puntir. Dalam pegas daun termasuk jenis yang menganjur (cantilever) dan yang berbentuk elips, pegas daya pemutar motor atau pemutar jam, dan pegas daun penahan baut, yang biasanya disebut pegas Belleville.
Jika sebuah pegas diberi gangguan sehingga pegas meregang (berarti pegas ditarik). Atau merapat (berarti pegas ditekan), pada pegas akan bekerja gaya pemulihan yang arahnya selalu menuju titik asal. Dengan kata lain besar gaya pemulihan pada pegas ini sebanding dengan gangguan atau simpangan yang diberikan pada pegas. Pernyataan tersebut dikenal dengan hukum hooke. Kemudian persamaannya dinyatakan sebagai berikut:
F = -kx
(1)
Dengan F adalah gaya (N), k adalah konstanta pegas (N/m) dan x adalah perubahan panjang pegas (m).
Ketika pada sebuah pegas dibebani dengan sebuah massa m1, maka gaya yang menyebabkan pegas bertambah panjang adalah gaya dari massa tersebut, sehingga berlaku
mg = kx
(2)
Dengan g adalah percepatan gravitasi (m/s2).
Selain dengan cara pembebanan, konstanta pegas k dapat dicari dengan cara getaran pada pegas. Sebuah benda bermassa m dibebankan pada pegas dan disampingkan dari posisi setimbangnya, maka akan terjadi getaran pegas dengan periode getaran T sebagai berikut:
Hasil Eksprimen Dan Analisis Data
Hasil pengamatan
Kegiatan 1. Menentukan hubungan gaya pegas dengan pertambahan panjang pegas
Pegas 1
Tabel 1. Hubungan antara gaya pegas dengan pertambahan panjang pegas 1
Baca Juga : Fungsi Termometer
Pegas 2
Tabel 2. Hubungan antara gaya pegas dengan pertambahan panjang pegas 2
Kegiatan 2. Menentukan hubungan gaya pegas dengan pertambahan panjang pegas
Susunan Seri
Panjang awal pegas = |45,90±0,05| cm
Tabel 3. Hubungan antara gaya pegas dengan pertambahan panjang pegas
Susunan Paralel
Panjang awal pegas = |20,00±0,05| cm
Tabel 4. Hubungan antara gaya pegas dengan pertambahan panjang pegas
Baca Juga : Hukum Faraday – Percobaan, Makalah, Penerapan Dan Contoh Soal
Analisis Data
Kegiatan 1
Pegas 1
Tabel hubungan pertambahan panjang pegas 1 dengan Gaya Pegas
Grafik 1. Hubungan antara gaya pegas dengan pertambahan panjang pegas 1
Pelaporan Fisika:
Baca Juga : Rumus Cermin Cembung
Grafik 2. Hubungan antara gaya pegas dengan pertambahan panjang
Kegiatan 2
Susunan SeriDengan cara yang sama diperoleh:
Tabel Hubungan antara gaya pegas dengan pertambahan panjang pegas :
Grafik 3.
Hubungan antara gaya pegas dengan pertambahan panjang pegas seri.
Maka konstanta pegas dengan menggunakan rumus susunan seri:
Baca Juga : Contoh Cermin Cekung
Demikian penjelasan artikel diatas tentang Gaya Pegas – Pengertian, Contoh, Grafik Hukum Hooke, Dasar Teori semoga bermanfaat bagi pembaca setia kami.