Surat Pembaca – Pengertian, Kerangka, Ciri, Fungsi, Hal, Langkah & Contoh – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Surat Pembaca yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, kerangka, ciri, fungsi, hal, langkah dan contoh, nah agar lebih memahami dan dimengerti simak ulasannya dibawah ini.
Pengertian Surat Pembaca
Surat pembaca adalah surat yang ditulis oleh pembaca dan dimuat dalam surat kabar/koran, tabloid, atau majalah yang berisi tanggapan, kritik, saran, keluhan, kekecewaan, ajakan, imbauan, ucapan terima kasih, dan sebagainya. Surat pembaca biasanya ditujukan untuk suatu lembaga, pemerintah, perusahaan, kelompok, kantor, organisasi, atau perorangan.Salah satu contoh penggunaan surat pembacaadalah laporan / keluhan mengenai banjir, macet, dan jalan berlubang. Semua laporan itu dimuat di media.
Tarigan (2008) mengemukakan bahwa surat pembaca digolongkan ke dalam surat pribadi karena memiliki tanda yaitu bahasa yang digunakan alami, sintaksis sehari-hari, dan memang tulisan pribadi dari seseorang. Surat pembaca merupakan surat pribadi yang bersifat resmi.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Surat Niaga
Disebut pribadi, karena surat pembaca memuat kepentingan pribadi yang dikirim atas nama pribadi, baik ditujukan kepada orang lain secara perorangan, kelompok, maupun instansi atau lembaga tertentu. Karena surat pembaca bersifat resmi, penulisannya pun harus memerhatikan kaidah bahasa yang baku. Surat pembaca berbeda dengan surat lainnya karena dalam surat pembaca tidak tercantum beberapa bagian surat pada umumnya.
Ada beberapa hal yang membedakan surat pembaca dengan teks yang lain. Pertama, susunan surat pembaca berbeda dengan surat lainnya. Dalam surat pembaca, alamat tujuan surat biasanya ditujukan kepada redaksi. Namun, secara tersirat atau tersurat dapat diketahui surat pembaca itu ditujukan kepada siapa.
Kedua, gaya bahasa surat pembaca sangat beragam, tergantung pada gaya penulisnya, seperti mempertanyakan, menyindir, mengimbau, dan berbentuk puisi atau anekdot.
Kerangka Surat Pembaca
Pokok atau unsur-unsur dalam surat pembaca adalah 5W+1H :
- What àApa yang terjadi?
- Who à Siapa saja yang terlibat?
- Where à Di mana terjadinya?
- When à Kapan terjadinya?
- Why à Mengapa bisa terjadi?
- How à Bagaimana terjadinya?
Selain unsur 5W+1H di atas, surat pembaca juga memiliki isi berupa kritik dan saran untuk instansi yang dituju serta identitas penulis surat pembaca.
Ciri-Ciri Surat Pembaca
Surat pembaca memiliki ciri yang membedakan dengan macam surat lainnya, ciri dari surat pembaca yaitu:
- Merupakan surat yang berisi pesan: keluhan, pujian, himbauan, undangan dan sebagainya kepada instansi atau orang tertentu. Selain itu, surat pembaca dapat juga berupa surat balasan yang dikirimkan untuk menjawab keluhan surat pembaca sebelumnya.
- Bersifat umum artinya surat yang boleh dibaca oleh orang banyak, mengingat isi pesan yang disampaikan mempengaruhi hajat hidup orang banyak.
- Singkat, padat, dan jelas. Surat pembaca terdiri atas 1-4 paragraf, isi yang disampaikan dalam surat pembaca langsung ke pokok pembicaraan.
- Menggunakan bahasa yang baku, sopan dan komunikatif.
Surat pembaca dapat berupa permasalahan atau saran terhadap sesuatu dan dapat pula berupa tanggapan terhadap suatu permasalahan. Surat pembaca tidak bersifat rahasia karena isi surat diketahui oleh khalayak. Surat pembaca ditulis dengan bahasa yang sopan, jelas, dan komunikatif agar pesan yang telah ditulis melalui surat pembaca bisa mendapat respons dari masyarakat atau pihak yang terkait.
Surat pembaca dapat dijadikan alat untuk melakukan perubahan dan menyelesaikan permasalahan dalam masyarakat. Apapun gaya penyampaian dalam surat pembaca, yang tak boleh dilupakan adalah kesantunan. Baik dalam kritikan, pertanyaan, maupun usulan, sebaiknya disampaikan dengan penuh kesantunan agar tidak menyebabkan kesalahpahaman di pihak yang dituju.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Contoh Surat Pribadi
Surat pembaca umumnya berjumlah sekitar tiga sampai lima paragraf. Isi surat pembaca sebaiknya dibuat jelas dan tidak bertele-tele agar tidak membingungkan pembaca. Dalam menulis surat pembaca, penulis harus menghindari penerapan singkatan yang tidak lazim, penggunaan istilah atau kata asing yang tidak baku, dan sebagainya.
Surat pembaca langsung membicarakan maksud atau langsung pada isi, tanpa bagian seperti surat pada umumnya, seperti tempat dan tanggal penulisan surat serta alamat surat. Bagian surat seperti salam pembuka dan salam penutup boleh dituliskan dalam surat pembaca.
Pada dasarnya, menulis surat pembaca tidak jauh berbeda dengan menulis surat lainnya. Salah satu yang membedakannya adalah surat pembaca dimuat di surat kabar dan dibaca oleh banyak orang. Oleh karena itu, isi dan bahasanya harus dikemas sedemikian rupa dengan mempertimbangkan norma-norma atau kaidah yang berlaku.
Fungsi Surat Pembaca
Fungsi dan manfaat menulis surat pembaca, menulis surat pembaca memiliki fungsi dan manfaat antara lain yaitu:
- Membantu pengirim surat pembaca mendapatkan jawabannya, surat pembaca yang dikirimkan berisi pertanyaan, keluhan dan sebagainya yang membutuhkan jawaban atau tanggapan. Dengan menulis surat pembaca, pengirim surat akan merasa puas akan tanggapan yang dikirimkan oleh pihak terkait.
- Sebagai media perantara “orang ketiga” antara orang pertama “yang mengirim surat” dengan orang kedua “objek yang dituju”.
- Menjadi bahan informasi akan suatu hal kepada orang banyak, hal ini karena surat pembaca bersifat public, artinya dapat dibaca oleh banyak orang, dengan demikian public menjadi mengetahui akan suatu hal “masalah, pujian dan sebagainya” yang disampaikan.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan oleh Penulis Surat Pembaca
Berikut ini terdapat beberapa hal-hal yang perlu diperhatikan oleh penulis surat pembaca, terdiri atas:
-
Struktur
Susunan surat pembaca memang berbeda dari surat menyurat pada biasanya. Dalam surat pembaca alamat tujuan surat pembaca tidak ditulis pada bagian tersendiri sebagaimana surat biasa. tapi demikian secara tersirat bisa diketahui surat pembaca itu ditujukan kepada siapa.
-
Gaya bahasa
Dalam gaya bahasa surat pembaca sangat beragam, tergantung pada gaya masing-masing sih pengirim surat. Ada surat pembaca dengan gaya dalam mempertanyakan, menyindir, mengimbau, bahkan ada yang menulis surat pembaca yang berbentuk puisi atau anekdot.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : “Surat” Pengertian & ( Fungsi – Jenis – Ciri – Yang Harus Diperhatikan – Penggunaan Bahasa )
-
Kesantunan
Maupun gaya penyampaian dalam surat pembaca, yang tak bisa dilupakan ialah kesantunan. entah itu kritikan, pertanyaan, usulan atau apa pun itu isinya sebaiknya disampaikan dengan penuh kesantunan supaya tidak menyebabkan ketersinggungan pihak yang dituju.
Langkah-Langkah Menulis Surat Pembaca
Berikut ini terdapat beberapa langkah-langkah menulis surat pembaca, terdiri atas:
-
Menentukan permasalahan, usul, atau saran yang akan disampaikan dalam surat pembaca
Fokus permasalahan harusberkaitan dengan tema, memberikan solusi terbaik, menyampaikan pandangan pro dan kontra, serta wacana alternatif.
-
Menentukan hal-hal pokok yang akan ditulis dalam surat pembaca
Karakteristik penulisan suratpembaca harus singkat dan padat. Surat pembaca yang ada di media cetak, seperti surat kabar, tabloid, dan majalah hanya memuat maksimal 3–5 paragraf. Tulisannya sesuai dengan kaidah dan tidak bertele-tele.
-
Menulis sesuai dengan format surat pembaca
Judul, pembukaan, isi surat, dan identitas lengkap pengirim merupakan format surat pembaca. Bahasa yang digunakan dalam surat pembaca adalah semiformal, yaitu tidak terpaku pada kaidah bahasa tetapi tetap ditulis dengan bahasa yang baik, santun, dan tidak mengandung kebohongan.
-
Menyunting surat pembaca
Setelah tulisan selesai dibuat, sebaiknya jangan langsung dikirim ke media cetak.Cobalah cek sekali lagi, mungkin masih ada kesalahan dalam penulisan huruf atau kata.Bahkan, mungkin ada kalimat-kalimat yang kurang relevan. Pastikan lagi apakah semua tulisan yang sudah dibuat telah sempurna.
-
Mengirimkan surat pembaca ke redaksi media yang dituju
Baik melalui pos maupun surat elektronik (surel), yang perlu diperhatikan saat mengirimkan surat pembaca adalah pada umumnya redaksi media massa meminta pengirim surat pembaca melampirkan kartu identitas yang masih berlaku, seperti KTP, SIM, Kartu Pelajar, atau kartu identitas yang lainnya.
Contoh Surat Pembaca
Contoh 1:
Jelang SEA Games, Palembang Perlu Menata Diri
Redaksi Yth,
Saya ialah wong palembang yang sedang menuntut ilmu di Jakarta. Minggu lalu saya pulang kampung. Selama dua hari di Palembang saya sempatkan berkeliling di Jakabaring Sport City “JSC” sebagai satu kawasan olahraga terpadu SEA Games XXVI mendatang.
Saya bangga dengan penunjukan Palembang sebagai penyelenggara kembar SEA Games bersama Jakrta. Melintasi Tugu Parameswara, saya mengelilingi stadion sepak bola Gelora Sriwijaya yang megah dengan arsitekturnya yang menawan.
Namun demikian ditengah kekaguman saya dengan pesatnya kemajuan pembangunan yang dicapai Kota Palembang khususnya dalam menyongsong pelaksanaan SEA Games sebulan mendatang, masih menyisakan pekerjaan rumah “PR” yang cukup berat yakni semakinb semrawutnya transportasi kota.
Kondisi tercermin dari tidak dapatnya saya memprediksi waktu yang harus ditempuh dari bandara menuju kediaman saya ataupun sebaliknya. Jalanan telah penuh sesak dengan sepeda motor, angkot, bus kota atapun kendaraan pribadi. Harapan saya semoga dalam waktu yang sudah sangat singkat ini, pemerintah dapat mengatasi kemacetan lalu lintas Kota Palembang.
Stacia Andani
Mahasiswi Binus Jakarta
“Dikutip dari: koran harian Sumatera Ekpres edisi 13 Oktober 2011”
Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : “Surat Edaran” Pengertian & ( Macam – Fungsi – Bagian – Contoh )
Contoh 2:
Buruknya Kualitas Toilet Sekolah
Kebersihan lingkungan sangat menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Namun, keadaan toilet yang kotor dengan bau tak sedap, saluran pembuangan yang tersumbat, sampah di dalam toilet, dan cat tembok yang rusak dan kotor karena penuh coretan tangan-tangan jahil sangat tidak nyaman. Itulah keadaan kebersihan sekolah kami, bisa saya sebut hanya bersih pagi hari, tetapi siangnya kotor kembali.
Bukan hanya saya, tetapi siswa lain sebagai pengguna toilet juga merasakan ketidaknyamanan ini. Menurut saya, hal ini bukan hanya disebabkan kurangnya perhatian penjaga kebersihan sekolah, tetapi juga disebabkan oleh siswa yang tidak bertanggung jawab atas penggunaan toilet dan tidak mempedulikan kebersihan toilet yang menambah kesan ‘tak terurus’ pada toilet tersebut.
Pihak sekolah, khususnya penjaga kebersihan sekolah, seharusnya dapat lebih memperhatikan kebersihan toilet, khususnya pada siang hari. Tak lupa siswa yang lain sebagai pengguna toilet seharusnya memiliki kesadaran sendiri untuk menjaga kebersihan di toilet agar tercipta kenyamanan lingkungan sekolah yang dapat menunjang keberhasilan proses belajar mengajar.
Contoh 3:
Pengembangan Pendidikan di Indonesia
Pendidikan merupakan sarana utama pembentukan generasi penerus bangsa.Semakin maju kualitas pendidikan, maka semakin maju pula negara tersebut.Guna meningkatkan layanan pendidikan yang berkualitas, pemerintah juga membutuhkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat. Tidak meratanya pendidikan juga mengakibatkan kualitas masyarakat Indonesia tertinggal dibandingkan dengan negara lain. Padahal, pendidikan merupakan faktor utama dalam membangun karakter bangsa dan faktor untuk menggerakkan perekonomian suatu bangsa.
Sebagai salah satu wujud dari kepedulian terhadap kualitas pendidikan di Indonesia, saya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bergabung dalam Gerakan Peduli Pendidikan.Gerakan ini merupakan sebuah gerakan yang mengajak peran serta pengusaha-pengusaha besar agar mau memberikan bantuan bagi pengembangan pendidikan di Indonesia serta berpartisipasi dan berkontribusi dalam memperbaiki pendidikan di Indonesia, dimulai di daerah dimana mereka tinggal sehingga kualitas pendidikan yang baik dapat merata di seluruh negeri.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Surat Dinas
UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional jelas mengamanatkan bahwa tujuan pendidikan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Bagaimana tujuan tersebut tercapai jika pada kenyataannya masih banyak anak usia sekolah yang tidak dapat menikmati pendidikan karena mereka tidak memiliki biaya? Apakah kondisi semacam ini mau terus dibiarkan? Nah, kalau seperti ini terus dibiarkan sebenarnya arah pendidikan kita itu mau dibawa ke mana lagi?.
Demikianlah pembahasan mengenai Surat Pembaca – Pengertian, Kerangka, Ciri, Fungsi, Hal, Langkah & Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuann kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂